Viral Medsos
Sebelum Viral Marahi Staf Risma, Bupati Alor Ternyata Sempat Disorot karena Ancam Tembak Kolonel TNI
Sebuah video yang memperlihatkan Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Amon Djobo memarahi dua staf Kementerian Sosial (Kemensos) RI viral.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sebuah video yang memperlihatkan Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Amon Djobo memarahi dua staf Kementerian Sosial (Kemensos) RI viral di media sosial.
Dilansir TribunWow.com dari Pos Kupang, video tersebut ramai diperbincangkan pada Selasa (1/6/2021).
Video yang berdurasi 03:09 menit tersebut memperlihatkan Amon marah dan menyinggung soal pendistribusian bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) oleh Kemensos RI.
Dirinya merasa dilangkahi sebagai kepala daerah.
Baca juga: Fakta Viral Bupati Alor Amon Djobo Marah hingga Usir 2 Staf Menteri Risma, Ternyata Ini Penyebabnya
Menurut Amon bantuan tersebut seharusnya diurus oleh daerah bukan DPRD Alor.
Diketahui Kemensos mengirimkan bantuan tersebut melalui DPRD Alor.
Tak hanya memarahi, Amon mengusir ke dua staf Tri Rismaharini tersebut dan tidak memperdulikannya.
Kemarahan Amon berawal saat Menteri Sosial Tri Rismaharini melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pertemuan virtual penanganan bencana di NTT dan NTB.
Dalam peristiwa tersebut Risma melaporkan bahwa dirinya telah mengirimkan bantuan bencana alam di Kabupaten Alor melalui DPRD Alor.
Pertemuan yang diadakan secara virtual tersebut dilaksanakan pada Selasa (6/4/2021) hingga Rabu (7/4/2021) lalu.
"Tanggal 6-7, Presiden pimpin rapat virtual dengan gubernur dua provinsi dan bupati," kata Amon dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu (2/6/2021).
"Menteri Sosial laporkan kirim bantuan lewat DPRD Alor. Itu membuat ketersinggungan kami."
Menurutnya bantuan tersebut disalurkan oleh DPRD saja.
"Mereka datang yang 2 orang, bilang ada datang bawa bantuan untuk yang mati 15 juta," tambah Amon.
"Itu yang saya marah. Lu kasih di DPRD yang bagi. Kenapa kasih di kami."
Kemarahan tersebut dipicu juga karena dirinya merasa dilangkahi sebagai kepada daerah, ditambah Amon merasa ada kepentingan politik didalamnya.
"Marah itu karena mereka langkahi pemerintah daerah. Apalagi hanya karena kepentingan politik." Tambah Bupati Amon.
Saat dikonfirmasi, Amon juga mengakui bahwa dirinya telah membenarkan kejadian memarahi dua orang staf tersebut.
Namun, dirinya tidak mengetahui siapa yang mengirim video tersebut hingga viral, ditambah kejadian tersebut ternyata sudah lewat sekitar dua bulan yang lalu.
Baca juga: Fakta Viral Oknum Polisi Negosiasi Denda Tilang di Pos Penyekatan, Ini Tanggapan Kapolres Jombang
Pernah Ancam Tembak Kolonel TNI
Ini bukan kali pertama Amon berseteru dengan figur publik.
Sebelumnya di tahun 2020, Amon pernah menjadi sorotan gara-gara mengancam akan menembak mati seorang kolonel TNI AD.
Perseteruan tersebut dipicu oleh permasalahan tanah TNI yang digunakan oleh Polri.
Peristiwa ini bermula dari rapat yang digelar dengan TNI pada Oktober 2020 lalu.
Kasie Log Korem 161 Kolonel Imanuel Yoram Dionisius Adoe dan pihak terkait hadir dalam rapat yang dimpimpin oleh Amon.
Rapat pun sudah mencapai kesimpulan.
Sehari setelah rapat, Protokoler Pemkab Alor, Robert Meok menemui Kol. Immannuel untuk menandatangani hasil rapat tersebut dengan membawa sejumlah dokumen.
Immanuel tidak semerta-merta menanda tangani dokumen tersebut, karena menurutnya ada beberapa poin yang harus dikoreksi.
Immanuel kemudian meminta Robert untuk kembali dan meminta Kabag Hukum Pemkab Alor untuk berdiskusi dengannya.
Hal ini karena Kabag tersebut lah yang meminta Robert mengirimkan risalah tersebut kepada Kolonel Imanuel.
Amon yang mendapati informasi Imanuel tidak mau menandatangani dokumen tersebut lantas manelepon Kolonel Imanuel yang saat itu menginap di sebuah hotel beserta rombongannya.
Dalam percakapannya Amon menghina dengan kata-kata tidak pantas dan mengancam akan menembak mati.
Setelah mendengar percakapan tersebut, Dandim Alor Letkol Inf Supyan Munawar menyuruh anak buahnya mengamankan dan mengevakuasi Kolonel Imanuel dari hotel.
Pihaknya ingin menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dengan melakukan pendekatan.
Namun saat hendak dilakukan pendekatan oleh Danrem 161/WS Brigjen TNI Samuel Petrus Supyan Munawar untuk menemui Bupati, Amon justru menutup diri dan tidak menanggapi hal tersebut dengan baik.
"Karena pendekatan dua kali untuk diselesaikan secara damai bupatinya tidak menanggapi dan menutupi diri," kata Mayjen Kurnia.
"Maka saya perintahkan segera proses hukum."
Pihaknya juga menyayangkan atas kejadian tersebut, apalagi dilakukan oleh aparat pemerintahan.
“Sangat disayangkan bisa terjadi seperti itu. Seorang pejabat pemerintah seharusnya menjaga mulutnya dalam bertutur kata, serta mengendalikan sikapnya dalam bertindak," ucap Mayjen Kurnia.
(TribunWow.com/Krisna)
Berita terkait Amon Djobo
Sebagian artikel ini telah diolah dan telah tayang pada Pos Kupang dengan judul Marahi Menteri Sosial Tri Rismaharini, Bupati Alor NTT : Mereka Langkahi Pemerintah Daerah, Tribunnews.com dengan judul Viral Bupati Alor Memarahi 2 Staf Risma, Berawal dari Santunan Kemensos untuk Korban Siklon Seroja dan Kompas.com dengan judul Tak Hanya Marah ke Menteri Risma, Bupati Alor Diduga Ternyata Pernah Ancam Tembak Mati Kolonel TNI AD