Breaking News:

TWK KPK

Saat TWK Penyidik KPK Rizka Anung Ditanya Beranikah Belokkan Kasus: Sampai Akhirnya Saya Berdebat

Ada dua pertanyaan yang membekas di hati Penyidik KPK Rizka Anung Nata yang kini telah gagal lolos TWK.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube Najwa Shihab
Kasatgas Penyidik KPK, Rizka Anung Nata dalam acara Mata Najwa, Rabu (26/5/2021). Rizka menceritakan 2 pertanyaan yang membekas di hatinya saat menjalani TWK. 

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengungkapkan soal anehnya pertanyaan pada saat menjalani tes wawasan kebangsaan (TWK) dalam rangka peralihan status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kasatgas Penyidik KPK, Rizka Anung Nata mengatakan ada dua pertanyaan yang membekas di hatinya saat menjalani TWK.

Rizka diketahui merupakan 1 dari 75 pegawai KPK yang gagal lolos TWK.

Ilustrasi gedung KPK. Sejumlah pegawai KPK yang gagal lulus TWK menceritakan pertanyaan tak lazim yang ditanyakan pada saat TWK.
Ilustrasi gedung KPK. Sejumlah pegawai KPK yang gagal lulus TWK menceritakan pertanyaan tak lazim yang ditanyakan pada saat TWK. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca juga: Raja OTT Heran Jadi Orang Nomor 1 Paling Diwaspadai di KPK, Ungkap Kerap Ngobrol Bareng Firli Bahuri

Pada acara Mata Najwa, Rabu (26/5/2021), Rizka menyatakan tidak ada hubungannya antara pertanyaan yang diajukan dengan tugas seorang penyidik KPK.

"Ada dua yang saya masukkan di hati," kata Rizka.

Pertanyaan pertama, Rizka ditanya gara-gara dirinya mengikuti akun Instagram milik seorang ustaz yang kerap mengkritisi pemerintah.

"Pertama ketika asesor saya menyampaikan bahwa saya mem-follow Instagram seorang ustaz," kata Rizka.

Pada saat itu Rizka menjawab bahwa ia mem-follow ustaz tersebut murni untuk kajian agama dan tidak mempedulikan soal aktivitas ustaz tersebut yang santer mengkritisi pemerintah.

"Saya jawab bahwa ustaz ini ketika mengkritik mungkin pemerintah juga tidak anti kritik, kritik itu mungkin sifatnya perbaikan ataupun masukan, dan saya tidak mengambil apapun dari kritik-kritik itu, saya hanya mengambil nilai-nilai agamanya," papar Rizka.

Lalu pada pertanyaan kedua, asesor yang saat itu menanyai Rizka mulai bercerita bahwa dirinya juga pernah berada di institusi atau kedinasan.

Sebagaimana yang diketahui, Rizka sebelum menjadi penyidik di KPK merupakan seorang perwira di Polri.

Rizka bercerita, pada saat itu dirinya ditanyakan pernahkah memanipulasi kasus saat masih berdinas di institusi yang lama.

"Dia menyampaikan kepada saya, sama seperti Anda dulu di tempat dinas yang lama, Anda kan pasti sering melakukan perintah-perintah dari pimpinan untuk menghentikan atau membelokkan suatu kasus, apa yang Anda lakukan?," ujar Rizka mengutip pertanyaan sang asesor pada saat itu.

"Saya sampaikan, saya dulu tidak pernah melakukan itu, ada beberapa perintah cuman saya tidak lakukan," jawab Rizka saat itu.

Rizka mengatakan, dirinya pada saat itu sempat berdebat karena ia tegas menyatakan tak pernah memanipulasi kasus.

"Sampai akhirnya saya berdebat dan saya sampaikan, mungkin Anda pernah melakukan itu tapi saya tidak," ujar dia.

Rizka lalu ditanyakan beranikah memanipulasi kasus yakni menghentikan atau membelokkan kasus sesuai perintah pimpinan.

"Kemudian Beliau menyampaikan juga gimana nanti pada saat di KPK, ketika Anda diperintahkan untuk menghentikan suatu kasus atau membelokkan suatu kasus apakah Anda mau melakukan? Karena Anda seorang PNS sekarang," ungkapnya.

Ia lalu kembali menegaskan bahwa hanya akan menghentikan kasus selama itu memenuhi syarat seperti tersangka yang meninggal dunia.

"Saya sampaikan bahwa saya rasa PNS atau tidak PNS sama saja berlakunya, namanya kebenaran harus tetap ditegakkan," pungkas Rizka.

Baca juga: Tak Bisa Jawab Arti Rapor Merah pada TWK Pegawainya, Wakil Ketua KPK: Yang Punya Wewenang Itu Asesor

Simak videonya mulai menit ke-3.11:

Bersedia Lepas Jilbab atau Tidak

Sementara itu Pegawai Humas KPK, Ita Khoiriah bahkan sampai melaporkan kejadian itu kepada Komnas Perempuan soal pertanyaan saat menjalani TWK.

Menurut Ita, banyak pertanyaan yang terlampau aneh dan sensitif yang dilontarkan penguji TWK.

Dalam acara Mata Najwa, Rabu (26/5/2021), Ita pun membeberkan pengalaman tak mengenakkan saat menjalani TWK bersama pegawai KPK lain.

Sebelumnya, Ita merupakan satu di antara 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan seusai dianggap tak lolos seleksi TWK.

"Saya mengalami pertanyaan yang cukup aneh saat itu," kata Ita.

"Ditanya soal status pernikahan, terus ditanya apakah saya punya pacar atau tidak, kemudian lebih dalam lagi kalau pacaran ngapain aja."

Tak hanya soal asmara, Ita mengaku juga disinggung masalah aliran agama.

Ita mengatakan, ada sejumlah pegawai KPK lain yang mendapat pertanyaan yang lebih buruk darinya.

"Dan ditanya juga apa aliran agamanya, saat itu saya menjawab saya NU," ucap Ita.

"Ada pertanyaannya lagi, ikut organisasi apa?"

"Saya jelaskan semenjak saya masuk di KPK, saya harus melepaskan identitas organisasi mana pun."

Karena kejadian itu, Ita kemudian memilih melapor ke Komnas Perempuan.

Ita mengaku punya sejumlah alasan hingga melaporkan kejadian itu.

"Pertama, itu berdasarkan pengalaman yang saya hadapi," ucapnya.

"Tapi di satu sisi ada teman saya mendaoat pertanyaan yang lebih parah dari saya."

Pegawai Humas KPK, Ita Khoiriah dalam acara Mata Najwa, Rabu (26/5/2021). Ita membeberkan pertanyaan aneh yang dilontarkan saat seleksi TWK pegawai KPK.
Pegawai Humas KPK, Ita Khoiriah dalam acara Mata Najwa, Rabu (26/5/2021). Ita membeberkan pertanyaan aneh yang dilontarkan saat seleksi TWK pegawai KPK. (Instagram @matanajwa)

Baca juga: Sudah Dinonaktifkan, Penyelidik KPK Bongkar Keberadaan Harun Masiku: 2 Bulan Lalu Sudah di Indonesia

Baca juga: Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Lahan di Jakarta Timur, Eks Dirut Sarana Jaya Ditahan KPK

Ita tak menyangka seleksi TWK pegawai KPK akan berjalan begitu buruk.

Apalagi, menurut dia, ada rekannya yang diminta memilih hal yang berkaitan dengan agama.

"Dan saya pikir ini menjadi preseden yang cukup buruk apabilan instrumen untuk rekruitmen negara ada insiden yang tidak menyenangkan seperti ini," terang Ita.

"Ada teman saya yang ditanya 'Kamu kalau disuruh lepas jilbab bagaimana?'."

"Atau ditanya 'Pilih mana Pancasila atau Alquran?'."

"Ada yang ditanya kenapa belum menikah sedangkan adiknya sudah."

Bahkan, Ita menambahkan, ada rekannya yang sampai menangis karena masalah rumahtangganya kembali diungkit.

"Ada juga yang ditanya alasan bercerai, sedangkan yang diwawancarai masih ada trauma dan menangis saat wawancara tersebut," tandasnya. (TribunWow.com/Anung/Tami)

Berita lain terkait KPK

Sumber: TribunWow.com
Tags:
TWK KPKPenyidik KPKKPKMata NajwaNajwa Shihab
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved