TWK KPK
Novel Baswedan Ungkap Daftar Pegawai KPK yang Perlu Diwaspadai, Dituding Buatan Firli Bahuri
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan buka-bukaan soal dugaan adanya daftar orang yang perlu diwaspadai di KPK.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan buka-bukaan soal dugaan adanya daftar orang yang perlu diwaspadai di KPK.
Dilansir TribunWow.com, Novel menyebut bahkan daftar tersebut dibuat oleh Ketua KPK Firli Bahuri.
Terkait daftar nama tersebut, menurut Novel, sudah banyak diketahui oleh pegawai KPK.
Hal itu diungkapkannya saat hadir dalam acara Mata Najwa, Rabu (26/5/2021).

Baca juga: Sederet Pertanyaan Seleksi TWK KPK, dari Pacaran, Agama, Kesediaan Lepas Jilbab, hingga Perceraian
Baca juga: Raja OTT KPK yang Dinonaktifkan Ngaku Tahu Lokasi Harun Masiku, Najwa: SK Dicabut Langsung Tangkap?
Dalam video singkat yang diunggah akun Instagram @matanajwa, Jumat (28/5/2021), Novel menyebut daftar nama itu dibuat Firli tak lama setelah menjabat sebagai ketua KPK.
"Ketika awal-awal pimpinan KPK masuk KPK, itu pernah ada beberaa pimpinan KPK yang bercerita pada kawan-kawan," ujar Novel.
"Saya juga pernah mendengar cerita itu, bahwa katanya ketua KPK pernah menunjukkan nama-nama atau bahkan memberikan daftar nama-nama."
"Yang di dalam nama-nama itu dianggap ada orang yang patut diwaspadai," sambungnya.
Menurut Novel, pegawai KPK yang masuk dalam daftar tersebut dianggap bekerja baik di lembaga antirasuah itu.
Terkait hal itu, Novel lantas membeberkan dugaannya.
"Diwaspadai dalam hal apa? Ternyata setelah kami mencari tahu orang itu siapa saja, kamu ketahui orang itu yang bekerja baik."
"Kenapa diwaspadai?"
Baca juga: Reaksi Nurul Ghufron Diwanti-wanti Eks Direktur KPK di Mata Najwa: Saya Khawatir, Anda Ini Diperalat
Baca juga: Sudah Dinonaktifkan, Penyelidik KPK Bongkar Keberadaan Harun Masiku: 2 Bulan Lalu Sudah di Indonesia
Novel pun mengungkit permasalahan kode etik yang sempat menjerat Firli.
"Kami menduga karena mungkin waktu sebelumnya, Pak Firli Bahuri pernah punya masalah kode etik berat dalam rangka bertemu dengan pihak berperkara, melakukan hal yang menghalang-halangi proses dan kemudian dilakukan pemeriksaan kode etik."
"Saya khawatirnya itu yang menjadi permasalahan latar belakang."
Tak hanya itu, Novel juga menyinggung nama Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang tersambung via sambungan telepon.
Ia menduga, Nurul Ghufron pun sudah mengetahui daftar nama tersebut.
"Saya kira Pak Ghufron juga tahu."
"Kalau Pak Ghufron jujur dan berani berbicara mestinya Pak Ghufron akan cerita itu," tukasnya.
Simak videonya berikut ini:
Utang Budi Firli Bahuri
Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang hadir di acara Mata Najwa, Rabu (26/5/2021) buka-bukaan soal janji Ketua KPK, Firli Bahuri.
Dilansir TribunWow.com, Kasatgas Penyelidik KPK Harun Al Rasyid bahkan membongkar utang budi Firli padanya dahulu.
Namun, utang dan janji Firli pada Harun tak dipenuhi.
Kini, Harun dan 74 pegawai KPK lainnya justru dinonaktifkan seusai dianggap tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Momen di balik layar Mata Najwa itu diunggah dalam akun Instagram @matanajwa, Jumat (28/5/2021).
Dalam video berdurasi 6 menit 41 detik itu, Presenter Najwa Shihab menemui sejumlah narasumber dalam acara yang dipandunya tersebut.
Satu di antaranya yakni Harun Al Rasyid.
Harun mengaku memiliki hubungan lebih khusus dengan Firli.
Pasalnya, ia dulu pernah diberi julukan spesial oleh pria yang kini menjabat sebagai ketua KPK itu.
"Saya punya hubungan yang lebih khusus kalau dengan Firli," ujar Harun.
"Jadi ketika dia deputi (penindakan KPK), saya dijuluki sama Firli itu raja OTT."

Baca juga: Penampakan Belasan Orang Gelar Ruwatan di Gedung KPK, Pakai Topeng Firli Bahuri hingga Bawa Sesajen
Firli, bahkan disebut Harun sampai mengakui punya utang budi padanya.
"Karena OTT terbanyak itu adalah pada saat Firli jadi deputi, itu 2018," sambung Harun.
"Bahkan Firli bilang 'Aku punya utang budi, saya kasih hadiah kamu'."
Setelah ia bersama 74 pegawai KPK dinonaktfikan, Harun mengaku sempat menagih janji itu pada Fili.
Harun secara terang-terangan sempat mengungkit utang budi Firli padanya.
"Hari ini yang saya tagih hadiah itu, 'Saya enggak minta apa-apa sama kamu'," kata Harun.
"'Saya cuma minta nama saya dan kawan-kawan saya tolong diperhatikan'."
"'Jangan berbuat zalim, utang budi yang Anda bilang akan berikan hadiah pada raja OTT itu enggak ada'."
"Mana?' Itu yang saya bilang." lanjutnya.
Dalam caption unggahan tersebut, akun @matanajwa pun menyoroti kaus yang dipakai 20 pegawai KPK yang dinonaktifkan.
"Di balik layar, penyidik KPK buka-bukaan soal posisi Harun Masiku dan sejumlah iming-iming khayalan dari sang pimpinan.
Saat datang di studio #MataNajwa, penyidik KPK pun kompak mengenakan kaos bertuliskan “Berani Jujur Pecat” sebagai simbol terkini dari upaya menyingkirkan penyidik KPK yang sedang menangani kasus-kasus besar," tulisnya. (TribunWow.com)
Baca artikel lain terkait KPK