Terkini Daerah
Mayat Pria Pembunuh Bocah Ditolak Warga dan Istri tapi Ayah Korban Justru Memaafkan
Sungguh ironis nasib Ferry Kalesaran (50) yang gantung diri seusai membunuh MS (13). Jasadnya ditolak oleh istrinya meski keluarga korban memaafkan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Ferry Kalesaran (50) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri seusai menghabisi nyawa MS (13).
Jasad Ferry ditemukan membusuk di sebuah area kebun di Desa Koha, Kecamatan Mandolang, Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (28/5/2021).
Tine selaku istri pelaku menolak menerima jenazah suaminya itu.

Baca juga: Pria Gantung Diri seusai Bunuh dan Rudapaksa Bocah, Warga Teriak Minta Mayat Pelaku Dibakar
Dikutip TribunWow.com dari TribunManado.co.id, Tine mengaku tidak memiliki masalah dalam hubungan rumah tangga antara dirinya dengan sang suami.
Namun ia tetap menegaskan tidak mau menerima jasad Ferry.
"Saya sudah tak mau terima, mau dibuat apa kek, saya tak mau terima," kata Tine, Jumat (28/5/2021).
Ferry dan Tine diketahui sudah memiliki tiga orang cucu, dan anak-anaknya kini tinggal di daerah berbeda.
Penolakan serupa datang dari warga di setempat.
Suara teriakan warga terdengar saat petugas mengevakuasi jasad Ferry.
Jasad Ferry diketahui dievakuasi oleh pihak kepolisian bersama warga setempat.
Di lingkungannya, Ferry dikenal sebagai perangkat desa yang menjabat jadi kepala lingkungan (Pala).
Terdengar teriakan warga meminta agar mayat pelaku dibakar.
"Abis Pala, Ancor dia pe Kepala," ujar warga.
"Bakar jo pa dia (bakar dia), bakar," teriak Warga yang lain.
"User pa dia (usir dia). Bakar pa dia (bakar saja dia). Jang kubur sini (jangan dikubur di sini)," teriak warga.