Terkini Daerah
Isak Tangis Iringi Pemakaman Bocah Korban Pembunuhan di Minahasa, Ayah: Hukum Mati atau Seumur Hidup
Isak tangis iringi pemakaman MS, korban pembunuhan yang ditemukan dalam karung di area perkebunan.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Isak tangis terjadi di pemakaman MS (13), bocah yang menjadi korban pembunuhan di Desa Koha, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara pada Sabtu (22/5/2021).
Dimuat dalam kanal Youtube Kompas TV pada Senin (24/5/2021) ratusan tamu undangan tampak memenuhi rumah duka saat mengahadiri ibadat yang dilaksanakan secara Kristen untuk mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Baca juga: Ditemukan Tewas Dalam Karung, Gadis 13 Tahun di Minahasa Sempat Ingin Buatkan Kopi untuk Ayah
Keluarga sangat terpukul akan kepergian bocah yang menjadi korban pembunuhan secara sadis tersebut, terutama ayah korban yang tidak berhenti-hentinya menangis.
Isak tangis pecah saat peti jenazah korban akan dibawa ke lahan pemakaman dan dimasukkan ke liang lahat.
Setelah pemakaman selesai, ayah korban Eddy Sulu mengaku pasrah dan menyerahkan semua kasusnya ke kepolisian.
Namun saat ditanya hukuman apa yang setimpal, ia menjawab bahwa pilihannya hanya ada dua, hukuman mati atau seumur hidup.
"Saya tidak bisa mengatakan itu semua, karena juga mengatakan itu saya juga su menghakimi, tapi saat ditanya jawaban saya hanya ada dua, kalau kedapatan sekarang hukumnya hukuman mati atau seumur hidup," ungkap Eddy dengan logat Minahasa sambil tersedu-sedu.
Baca juga: Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Gadis 13 Tahun di Minahasa Selatan Ditemukan Tewas dengan Penuh Luka
Kronologi Penemuan Jenazah MS
Sebelumnya MS menjadi korban pembunuhan sadis setelah jenazahnya ditemukan di area perkebunan pada Jumat (21/5/2021) dini hari setelah tiga hari sempat dinyatakan hilang.
Dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (22/5/2021), sebelum dinyatakan hilang, MS sempat diajak beribadah oleh ayahnya, namun MS tidak mau, ia hanya minta uang Rp 3 ribu untuk jajan sosis.
Alhasil Edy hanya mengajak adik MS untuk beribadah tanpa ditemani oleh MS.
Setelah pulang beribadah, Eddy tak menemukan MS dirumahnya, namun mendapatkan kabar bahwa MS pergi meninggalkan rumah pada Selasa (18/5/2021) pukul 18.00 WITA.
Kakaknya sebenarnya sudah menyuruh pulang, namun MS menolak, hingga larut malam MS tak kunjung pulang.
Besoknya Edy serta anak-anaknya mencari MS.
Ia melanjutkan pencarian hingga Kamis (20/5/2021) dengan dibantu warga.
Sembilan warga turun tangan dan berpencar hingga seorang warga, Andi Tumewu menemukan sebuah karung di bawah pohon pala.
Ketika dibuka, ternyata di dalamnya ada MS dalam kondisi tak bernyawa.
Saat ini pihak kepolisan masih mengusut lebih lanjut terkait kematian MS.
Polisi menemukan bekas luka sebagai bukti MS sempat mengalami kekerasan sebelum meninggal.
“Saat ini sedang kita kembangkan, mencari siapa pelaku sebenarnya, tetapi saat ini sudah ada gambaran dan masih dicari kemudian akan kita evaluasikan lebih lanjut,” ungkap Kapolresta Mando AKBP Elvianus Laoli, dikutip dari Tribun Manado pada Minggu (23/5/2021).
(TribunWow.com/Krisna)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan Judul Bocah 12 Tahun Tewas dalam Karung, Ayah: Kami Pergi Beribadah, MS Tak Ikut... dan Tribun Manado dengan judul Begini Perkembangan Dua Kasus Pembunuhan yang Terjadi di Wilayah Hukum Polresta Manado