Breaking News:

Terkini Daerah

Sosok Majikan yang Paksa ART Makan Kotoran Kucing, Profesi Pengacara dan Sadar saat Siksa Korban

Fairus SH (54) tega menyiksa asisten rumah tangga (ART) yang ia pekerjakan secara sadis, mulai dari disterika hingga dipaksa makan kotoran hewan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
surya/sugiharto
Fairus (kiri), pengacara Surabaya yang diduga menyiksa ART-nya dengan menyetrika paha dan lengan serta menganiaya dengan selang dan pipa. 

TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian akhirnya menetapkan seorang tersangka atas kasus penyiksaan asisten rumah tangga (ART) berinisial EAS (45).

Tersangka kasus tersebut tak lain adalah Fairus SH (54) selaku majikan korban yang menyiksa korban di kediamannya di daerah Manyar, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka ternyata dalam kondisi sadar menyiksa korban.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Oki Ahadian saat merilis penganiyaan ART oleh majikan yang berprofesi sebagai pengacara. Dalam rilis, penyidik juga menunjukkan barang bukti yang dipakai menganiaya EAS berupa selang, pipa PVC, setrika dan sapu ijuk, Rabu (19/5/2021).
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Oki Ahadian saat merilis penganiyaan ART oleh majikan yang berprofesi sebagai pengacara. Dalam rilis, penyidik juga menunjukkan barang bukti yang dipakai menganiaya EAS berupa selang, pipa PVC, setrika dan sapu ijuk, Rabu (19/5/2021). (SURYA.CO.ID/SUGIHARTO)

Baca juga: Kisah Pilu ART di Surabaya, Dianiaya Pakai Setrika, Gaji Tak Dibayar, Dipaksa Makan Kotoran Kucing

Dikutip TribunWow.com dari SURYA.co.id, tersangka yang merupakan seorang wanita, kesehariannya diketahui berprofesi sebagai pengacara.

Fairus ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan seusai dipanggil oleh polisi pada Selasa (18/5/2021).

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian menegaskan, ditemukan sejumlah bukti yang mendukung fakta tersangka melakukan penyiksaan terhadap EAS.

Barang bukti yang dikumpulkan di antaranya adalah pipa PVC, sapu ijuk, selang air hingga setrika listrik.

"Seperti yang bisa dilihat, kami amankan barang bukti ini sebagai alat untuk melakukan penganiayaan oleh pelaku terhadap korban," kata Oki, Rabu (19/5/2021).

Berdasarkan pengakuan tersangka, ia mengaku kesal karena menilai korban tak bekerja secara baik.

"Tersangka mengaku kesal. Korban saat bekerja dinilai kurang baik," ungkap Oki.

Temuan lain yang ditemukan oleh pihak kepolisian adalah tersangka ternyata dalam kondisi sadar menyiksa korban.

Ditemukan sejumlah luka di sekujur tubuh korban, di antaranya adalah bekas setrika di lengan dan paha.

Untuk memertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 44 ayat 1 dan 2 Undang-Undang 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Selain itu, tersangka juga dijerat Pasal 351 Ayat 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Tersangka terancam hukuman penjara 5 tahun.

Baca juga: Nasib Majikan yang Siksa dan Paksa ART Makan Kotoran Kucing, Terancam 5 Tahun Penjara

Disetrika hingga Dipaksa Makan Kotoran

Berdasarkan pemeriksaan pihak kepolisian, EAS sudah bekerja pada tersangka sejak April 2020 lalu.

Selain disiksa dan tak dibayar, EAS bahkan juga dipaksa memakan kotoran kucing oleh sang majikan.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian, tersangka menyiksa EAS menggunakan sejumlah alat seperti setrika, selang, dan pipa.

"Kondisi sadar. Memukul, kemudian dia menggunakan alat-alat yang seperti rekan-rekan ketahui, ada selang, ada sapu, ada setrika juga," kata Oki, dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/5/2021).

"Ini dilakukan sendiri (oleh tersangka)."

Selama setahun bekerja, EAS menerima banyak perlakuan tak pantas dari majikannya.

Tak jarang, EAS dipaksa memakan makanan yang sudah dicampur dengan kotoran kucing.

Baca juga: Terekam Kamera CCTV, Ayah dan Anak Lakukan Penganiayaan pada Karyawan Rumah

Baca juga: Alasan ART Aniaya Majikan Lansia yang Viral, Berawal dari Teguran agar Tak Boros Pakai Air

Tak hanya itu, EAS pernah dimasukkan ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) oleh majikannya.

Tersangka beralasan menyiksa EAS karena ART tersebut mengalami gangguan jiwa.

Namun, ES justru harus menjalani perawatan medis akibat luka-luka yang dialaminya.(TribunWow.com/Anung/Tami)

Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul Cerita Pilu EAS, ART yang Setahun Lebih Disiksa Pakai Setrika dan Pipa hingga Dipaksa Makan Kotoran Kucing, dan Terungkap, Ini Motif Majikan Siksa dan Paksa ART Makan Kotoran Kucing dan Surya.co.id dengan judul Alasan Fairus, Pengacara Surabaya yang Setrika Paha dan Lengan ART, Pengakuan Korban Lebih dari Itu

Baca artikel lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Asisten Rumah Tangga (ART)SurabayaPenganiayaanKDRTKekerasanPenyiksaanSosok
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved