Terkini Daerah
Pengakuan Camat soal Ribuan Warga Ngamuk lalu Bakar Mapolsek Candipuro karena Begal: Terlanjur Kesal
Camat Candipuro, Lampung Selatan, Wasidi mengungkap penyebab warga nekat mengamuk dan membakar Mapolsek Candipuro, Lampung Selatan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
Ia menyebut ruangan yang terbakar adalah ruang Sentra Pelayanan KepolisianTerpadu (SPKT).
Ahmad lantas membantah tudingan warga yang menyebut polisi tak peduli maraknya begal di wilayah itu.
"Kami sudah berupaya mengungkap kasus pembegalan. Kami juga berpatroli untuk mencegah adanya kejadian pembegalan itu," sambungnya.
Baca juga: Cekcok Perkara Uang Belanja dengan Istri, Pria Ini Nekat Siram Bensin 2 Liter Lalu Bakar Diri
Baca juga: Dalang Pembunuhan PSK di Semarang Ditangkap, Pelaku Bunuh Korban seusai Bercinta lalu Bakar Kamar
Dua Polisi Langsung Lari
Di sisi lain, Ahmad menyebut saat kejadian ada dua anggotanya yang tengah berjaga.
Keduanya adalah Kanit Reskrim dan Kanit Intelkam.
Saat warga mengamuk dan membakar kantor polisi, kedua anggota polisi tersebut langsung lari menyelamatkan diri.
"Kedua kanit langsung pergi dan ketakutan saat didatangi oleh massa yang banyak dan berkerumun," terang Ahmad.
Ahmad kemudian mengimbau warg agar tak tersulut emosi dan memercayakan penanganan begal kepada polisi.
"Harapannya kepada masyarakat tetap bersabar dengan upaya untuk ungkap kasus yang sedang kita upayakan menangkap pelaku begal yang meresahkan masyarakat," lanjutnya.
Warga Tepuk Tangan
Video detik-detik kemarahan warga itu pun beredar luas di sejumlah grup WhatsApp.
Dalam video berdurasi 15 detik itu, ada sekira ratusan warga yang berunjuk rasa di depan Mapolsek Cadipuro.
Warga yang secara anarkis membakar Mapolsek Cadipuro bahkan bertepuk tangan saat kantor polisi itu dilalap api.
Dalam video singkat itu, terdengar pula suara seorang pria menyebut aksi pembakaran ini terjadi lantaran warga menilai polisi tak peduli dengan maraknya aksi begal di wilayah tersebut.