Breaking News:

Virus Corona

Singapura Lockdown Kedua, Dilarang Main Alat Musik Tiup hingga Maksimal Terima 2 Tamu per Hari

Sejumlah peraturan baru diterapkan menyusul masa lockdown kedua di Singapura yang berlangsung selama satu bulan sejak Minggu (16/5/2021).

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
KOMPAS.com/ERICSSEN
MRT Singapura yang sedang melintas di distrik Dhoby Ghaut, Singapura Tengah terlihat lenggang pada hari pertama pemberlakuan lockdown parsial (16/5/2021). 

PM Singapura Lee Hsien Loong juga menyuarakan agar masyarakat mau divaksinasi untuk memperkecil potensi penyebaran Covid-19.

"Aturan baru ini akan terasa sulit untuk semuanya. Tetapi jika kita menjalankan peran kita masing-masing, menjaga satu sama lain, kita akan berhasil menghentikan penyebaran virus, seperti yang kita lakukan pada tahun lalu," ujar Lee Hsien Loong.

Baca juga: Beredar Hoaks Kasus Covid-19 Meledak di Jatim, Khofifah: Alhamdulillah sampai Hari Ini Terkendali

Sementara itu, Bandara Changi, Singapura membuat peraturan pemisahan penerbangan dan penumpang dari negara yang beririsko tinggi Covid-19.

Dikutip TribunWow.com dari Channelnewsasia, negara yang berisiko Covid-19 tinggi tidak akan turun bersamaan dengan negara berpontensi Covid-19 rendah, Sabtu (15/5/2021).

Hal itu disampaikan langsung oleh Otoritas Penerbangan Sipil di Singapura demi mencegah penyebaran Virus Corona.

"Ini akan mengurangi tingkat interaksi dengan penumpang dan staf lain," kata ototritas penerbangan dalam rilis media.

Penumpang dari negara berisiko tinggi menggunakan ruang imigrasi kedatangan.

Perlakuan berbeda juga diterapkan pada kursi penumpang hingga diberi toilet yang berbeda di Bandara Changi.

Para penumpang itu juga akan didampingi untuk melalui test Covid-19 saat datang.

Disiapkan pula stasiun pemeriksaan kesehatan secara terpisah.

Risiko tinggi juga dibagi dalah dua bagian yakni berisiko sangat tinggi dan berisiko tinggi.

Langkah tersebut diambil pihak otoritas setelah ditemukan sekitar 20 kasus dari kluster infeksi bandara.

Banyak wilayah yang menerima wisatawan dari kawasan berisiko tinggi.

Cluster di Bandara Changi sekarang telah berkembang menjadi total 59 kasus.

Jumlah tersebut menjadi cluster terbesar di Singapura.

Kasus terdeteksi pertama dalam cluster ini adalah pekerja pembersih berusia 88 tahun dengan Ramky Cleantech Services yang dipastikan mengidap Covid-19 pada 5 Mei.

Dari 59 infeksi di cluster, 35 adalah pekerja bandara. (TribunWow.com/Anung/Tiffany Marantika)

Berita terkait Virus Corona

Sumber: TribunWow.com
Tags:
SingapuraCovid-19Virus CoronaLockdown
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved