Terkini Daerah
Ustaz Juriono Wafat saat Khotbah Salat Ied di Klaten, Sempat Jadi Imam lalu Ambruk di Mimbar
Seorang ustaz asal Desa Belang Wetan, Klaten Utara, Klaten, Jawa Tengah, Jurioni (57) menghembuskan napas terakhir saat menjadi imam salat Idul Fitri.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Seorang ustaz asal Desa Belang Wetan, Klaten Utara, Klaten, Jawa Tengah, Jurioni (57) menghembuskan napas terakhir saat menjadi imam salat Idul Fitri, Kamis (13/5/2021).
Dilansir TribunWow.com, Ustaz Juriono meninggal saat menyampaikan khotbah di hadapan warga Dusun Dalangan, Desa Ngemplak, Kecamatan Kalikotes, Klaten.
Semasa hidupnya, Ustaz Juriono dikenal sebagai pribadi yang santun.

Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Maut di Hari Lebaran, Pria Tewas Terseret Mobil 8 Km, Saksi: Mengerikan
Baca juga: Identitas 2 Anggota KKB yang Tewas setelah Kontak Senjata dengan TNI-Polri di Kabupaten Puncak Papua
Selain itu, ia mendedikasikan hidupnya sebagai seorang guru di SMK Negeri Trucuk Klaten dan kerap mengisi ceramah.
Tetangga korban, Sudirin, mengaku pertama kali mendengar kabar kematian Ustaz Juriono dari penuturan warga sekitar.
"Tadi setelah kejadian, saya ditelpon langsung dari panitia masjid, kalau Ustaz tiba-tiba jatuh saat menyampaikan khotbahnya," jelasnya, dikutip dari TribunSolo.com, Jumat (14/5/2021).
Sudirin mengatakan, setelah jatuh pingsan, Ustaz Juriono langsung dilarikan ke RSI Klaten.
Sayangnya, sesampainya di sana sang ustaz dinyatakan meninggal dunia.
"Ternyata saat dibawa ke rumah sakit sudah meninggal," kata Sudirin.
Baca juga: Ditinggal Salat Ied, Ibu Hamil Ditemukan Tergeletak Penuh Luka Sayat, Mertua: Ada Darah di Tembok
Baca juga: Media Asing soal Israel Terus Bombardir Palestina: Gaza Jadi Saksi Idul Fitri Berdarah
Lebih lanjut, Sudirin mengaku akan sulit melupakan jasa-jasa yang dilakukan Ustaz Juriono.
Ia menceritakan, Ustaz Juriono adalah sosok yang kerap membantu masyarakat.
"Ia ustaz yang sering menolong masyarakat sehingga tidak pernah lupa dengan jasa dan sifatnya kepada para tetangga," ungkap Sudirin.
Ia melanjutkan, jasa korban yang paling teringat olehnya adalah saat sang ustaz menolong warga yang menderita darah tinggi.
Sudirin menceritakan, kala itu Ustaz Juriono langsung membuat ramuan untuk membantu tetangganya.
"Dia buat ramuan fermentasi, saat Idul Adha biasanya warga makan daging sapi atau kambing sering pusing, dia buat ramuan itu," ujarnya.