Terkini Daerah
Fakta Penganiayaan ART di Surabaya, Disuruh Makan Kotoran Kucing hingga Digaji 13 Bulan Sekali
Seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial EAS (45) menjadi korban penganiayaan dari majikannya di Manyar, Surabaya, Jawa Timur.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Ia dititipkan sembari menunggu kondisi EAS membaik.
A tampak ceria saat menerima hadiah boneka dari Armuji.
Ia tidak terlihat mengalami trauma.
Terkait EAS, Armuji menjelaskan korban masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.

"Dipastikan apakah ada kena indikasi Covid 19 atau tidak. Kalau tidak maka perawatannya tetap di sana sampai pulih. Kami pastikan sampai ibunya kembali sehat," kata Armuji, dikutip dari Surya.co.id.
"Setelah melihat ibunya yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Kami langsung kesini ingin mengetahui kondisi anak tersebut," lanjutnya.
Armuji membenarkan anak tersebut tampak nyaman dengan situasi baru di PPSAB.
"Anaknya disini sangat enjoy, tenang, dan nyaman karena ini fasilitas milik Pemerintah Provinsi, tempat untuk menempatkan anak yang mengalami permasalahan berat," terangnya.
Armuji mendesak polisi segera mengusut kasus ini.
Seandainya korban sudah pulih, akan segera dipertemukan dengan anaknya.
"Kami serahkan kepada pihak berwajib. Segera diusut dan permasalahannya terselesaikan," papar Armuji.
"Kalau memang butuh pendampingan baik anak dan ibunya, pemerintah kota akan memberikan perlindungan biar bisa mengembalikan moril."
"Pasti ada trauma karena mengalami diskresi mungkin. Seakan akan mau dipisahkan oleh orang tua," tambahnya. (TribunWow.com/Brigitta)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Derita ART, Tubuh Penuh Luka Diduga Dianiaya Majikan, Baru Digaji Sekali meski Sudah 13 Bulan Bekerja dan ART di Surabaya Akui Disiksa Majikan, Dipaksa Makan Tai Kucing, Dimasukkan Liponsos, Polisi Bergerak.
Baca berita lainnya terkait kasus penganiayaan