Terkini Daerah
Jelaskan soal Awal Perkara Saling Sindir dengan Gubernur Sumut, Bobby Nasution: Saya Ingin Detailing
Nama Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution menjadi sorotan seusai berseteru dengan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Nama Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution menjadi sorotan seusai berseteru dengan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi.
Dilansir TribunWow.com, keduanya bahkan sempat saling sindir soal penanganan Covid-19 di Sumut.
Bobby menyebut pihaknya kecewa pada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut karena memberikan informasi yang tidak benar.

Baca juga: Suruh Bobby Nasution Tanya Tuhan, Edy Rahmayadi Pernah Viral Ucap Apa Urusan Anda Menanyakan Itu?
Baca juga: Saling Sindir dengan Menantu Jokowi, Edy Rahmayadi sempat Komentari Aksi Bobby Tegur Anggota DPR
Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengaku belum ada koordinasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Medan dan Pemprov Sumut terkait tempat karantina warga negara Indonesia (WNI).
"Saya kan mendapatkan informasi, saya tanyakan ke provinsi waktu itu, per 1 Mei" kata Bobby, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (8/5/2021).
"Itu tempat karantina yang ada di hotel-hotel di Medan itu sudah tidak digunakan lagi."
Namun saat pihak Bobby menanyakan ke kecamatan, ternyata tempat karantina itu masih ada bahkan warga masih terus berdatangan.
Hingga kini, menurut Bobby, ia belum berkomunikasi dengan Edy Rahmayadi soal tempat karantina WNI di Medan.
"Belum ada. Enggak ada komunikasi tadi malam. Tidak ada komunikasi tadi malam," lanjutnya.
Bobby mengaku menyesalkan sikap Pemprov Sumut yang tak berkomunikasi dengan pihaknya.
Terlebih, katanya, Pemprov Sumut menggunakan sejumlah hotel di Medan untuk lokasi karantina.
Baca juga: Kronologi Bobby Nasution Saling Sindir dengan Edy Rahmayadi, Diawali dari Teguran sang Gubernur
Baca juga: Disuruh Gubernur Edy Rahmayadi Langsung Tanya ke Tuhan, Begini Balasan Bobby Nasution
Bobby mengatakan ingin membantu personelnya untuk menegakkan protokol kesehatan Covid-19.
"Saya dapat laporan terus bahwa terjadi pergerakan dari keluarga WNI yang dikarantina," kata Bobby.
"Tidak bisa dicegah karena petugas cuma berapa. Makanya, kami ingin bantu menambah personel."
"Kalau petugas cuma dua, mana bisa dikontrol? Ini (WNI yang) datang hingga ratusan dan berkeliaran."