Tips Kesehatan
Bolehkah Konsumsi Susu Kambing untuk Bayi? Simak Batasan Umur yang Dianjurkan Dokter Anak
Susu kambing memiliki protein dengan nilai biologis tinggi, namun lebih sedikit lemaknya dibandingkan susu sapi, sehingga lebih mudah dicerna
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Susu kambing memiliki protein dengan nilai biologis tinggi, namun lebih sedikit lemaknya dibandingkan susu sapi, sehingga lebih mudah dicerna. Tapi apakah sehat untuk bayi?
Dikutip TribunWow.com dari Steptohealth, Selasa (4/5/2021), susu kambing mengandung protein yang bagus untuk tubuh.
Selain itu, susu kambing bisa meningkatkan perkembangan otot, hingga kepadatan tulang.
Baca juga: 7 Makanan Terbaik untuk Wanita di Atas 40 Tahun: Susu hingga Bayam, Ada yang Bagus untuk Hormon

Asupan susu kambing selama masa remaja bisa mengurangi risiko patah tulang serta risiko osteoporosis.
Manfaat lain yakni susu kambing memiliki jumlah lipid lebih rendah daripada susu sapi.
Hal itu menjadikan susu kambing lebih mudah dicerna.
Lalu apakah manfaat itu bisa diterapkan pada bayi?
Baca juga: 9 Manfaat Buah Kelengkeng bagi Kesehatan, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan hingga Cegah Anemia
Susu kambing kerap menjadi pengganti susu sapi bagi bayi meski memerlukan umur yang cukup untuk meminumnya.
Jika tidak, akan ada alergi atau intoleransi yang muncul.
Dokter anak merekomendasikan untuk tidak memberikan produk ini di atas 12 bulan.
Perlu diperhatikan bahwa susu kambing memiliki konsentrasi mineral yang tinggi.
Karena alasan ini, bisa jadi terlalu agresif bagi ginjal jika masih dalam fase pematangan.
Baca juga: 8 Vitamin Penting untuk Wanita di Atas Usia 40 Tahun, Nutrisi Ini Penting untuk Menjaga Kesehatan
Risiko terbesar pemberian susu kambing kepada bayi adalah timbulnya alergi terhadap protein dalam makanan.
Alergi silang antara protein susu sapi dan kambing dapat dialami, jadi jika satu produk tidak dapat ditoleransi, produk lainnya mungkin juga tidak dapat ditoleransi.
Di luar ini, tidak ada efek samping lain yang terdeteksi saat makanan dimasukkan dengan benar ke dalam makanan, yaitu saat Anda menunggu 12 bulan untuk memasukkannya.
Hanya perubahan usus kecil, meskipun mengganggu, seperti munculnya gas , yang dapat terjadi. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)