Sate Beracun
Reaksi NA saat Diperiksa Polisi soal Paket Sate Beracun di Bantul, Tampak Lebih Banyak Bungkam
Polisi berhasil menguak sosok wanita bernama Nani Apriliani Nurjaman alias Tika alias NA (25), yang menjadi tersangka pengiriman sate beracun.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Racun itu lalu ditaburkan di bumbu sate oleh tersangka.
Wanita yang kini mendekam di Polres Bantul itu disebut telah melakukan pembunuhan berencana.
Hal itu diketahui dari waktu pembelian racun.
Selain itu, NA juga merencanakan memesan ojol tanpa aplikasi sehingga tidak mudah terdeteksi.
"Makanya kami sebut ini sebagai pembunuhan berencana karena racun tersebut sudah dibeli sejak tiga bulan lalu," kata Burkhan.
"Selain itu dia sengaja memesan ojek online tanpa aplikasi, karena dianggap lebih aman. Tersangka mengaku tidak memiliki aplikasi saat memesan," lanjutnya.
Cara Kerja Sate Bersianida yang Tewaskan Anak Driver Ojol
Polisi mengungkap jenis racun yang menewaskan anak pengemudi ojek online (ojol) di Bantul, Naba Faiz Prasetiyo (8), adalah potasium sianida.
Dilansir TribunWow.com, ahli forensik Universitas adjah Mada (UGM) dr Lipur Riyantiningtyas menjelaskan cara kerja racun tersebut.
Ia menyebut potasium sianida adalah jenis racun yang banyak beredar bebas.
Baca juga: Anak Driver Ojol Tewas Konsumsi Sate Beracun Sianida, Polisi Duga Pelaku Lebih dari 1
Racun ini umumnya digunakan untuk obat hama, seperti pembasmi tikus.
“Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus C dan N, dengan atom atom C terikat 3 atom N," kata Lipur, dikutip dari TribunJogja.com, Sabtu (1/5/2021).
“Dalam jumlah yang kecil, sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, nafas sesak dan tubuh lemas," paparnya.

Apabila sianida masuk ke dalam tubuh dalam jumlah banyak, racun tersebut mencegak sel menggunakan O2 atau oksigen, sehingg sel-sel akan mati.
Selanjutnya efek yang dirasakan denyut nadi melambat dan hilang kesadaran.