Kapal Selam Nanggala 402
Sosok Kolonel Iwa, Eks Komandan KRI Nanggala 402 yang Terbaring Sakit, Jual Rumah untuk Pengobatan
Inilah sosok Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa, Mantan Komandan KRI Nanggala 402. Kondisinya kini memprihatinkan.
Editor: Rekarinta Vintoko
Momoh meminta Iwa untuk tidak terlalu memikirkan kejadian tersebut, karena kondisinya yang juga sedang sakit berat.
Namun, Iwa tetap saja menangis dan ingin mendapatkan setiap informasi rinci terkait perkembangan kapal selam dan kru yang hilang kontak.
"Saat itu, Ibu juga enggak bisa tidur. Ibu minta ke Iwa jangan terlalu berpikir keras kejadian itu, tapi Iwa kekeh. Dan kalau Iwa tidak sakit, mungkin sama tidak selamat. Pak Iwa enggak bisa bilang apa-apa saat itu," kata Momoh sembari mengusap air mata saat bercerita.
Momoh saat ini hanya berharap anaknya tersebut sembuh kembali dan aktif lagi mengemban tugas dan amanat negara.
Saat ini, Iwa sengaja mengambil cuti dari pekerjaannya karena kondisi kesehatannya yang sakit parah dan sedang dalam pengobatan.
"Saya mau Iwa sembuh. Iwa itu baru cuti 1,5 tahun. Kalau saat dia berlayar, Ibu selalu minta Iwa selamat dan dibacakan surat hidir," kata dia.
Beberapa pekan sekali, Iwa selalu dibawa ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan demi mengobati penyakit paru-parunya yang banyak terkontaminasi zat besi saat mengemban tugas di kapal selam.
"Iwa terlalu lama berlayar di kapal selam dan terserang paru-paru. Sengaja tak di rumah sakit TNI dan diminta oleh adik kandungnya. Badannya juga kurus banget," kata dia.
Baca juga: Sosok Suheri, Satu-satunya PNS yang Gugur Bersama KRI Nanggala 402, Dikenal sebagai Ahli Torpedo
Jual Rumah untuk Pengobatan
Sementara itu, Heni Hunaeni (62), Ibu mertua Kolonel Iwa pun bercerita bahwa anaknya dan menantu telah menjual rumah pribadinya di daerah Parakan Honje (Parhon) Indihiang untuk biaya berobat selama ini.
Sejak beberapa tahun lalu, sang kolonel beserta istri dan anaknya kini tinggal di rumah gang sempit bersama mertuanya tersebut.
"Kalau rumahnya dulu ada, tapi bukan di Jati, di Parhon itu. Itu sudah lama dijual untuk berobat Pak," kata Heni.
Heni sempat merasa khawatir, karena pasca kejadian yang menimpa KRI Nanggala-402, banyak sekali tamu yang datang untuk menjenguk dan sekadar menanyakan kondisi menantunya tersebut.
"Saya takut nanti malah jadi pikiran dan kasihan sedang sakit. Takut jadi pikiran kenapa jadi ramai begini, pada tahu anak saya sakit. Banyak orang yang datang ke sini," ujar Heni. (*)
Baca berita Kapal Selam Nanggala 402 lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Kolonel Iwa, Mengelus KRI Nanggala-402 dan 53 Kru Kesayangan"