Terkini Daerah
12 Orang Tertimbun Longsor di PLTA Batangtoru, Sudah Dicurigai akan Terjadi
Pihak PLTA sempat melakukan dokumentasi banjir lumpur karena sudah mencurigai akan terjadi bencana tanah longsor.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Diperkirakan sebanyak 12 orang tertimbun akibat bencana longsor yang terjadi di area Pembangkit Tenaga Listrik Air (PLTA) Batangtoru di Desa Marancae Godang, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Kamis (29/4/2021) sore.
Longsor tersebut dipicu oleh hujan deras yang berlangsung lama sejak siang hari dan terjadi terus-terusan sejak dua hari sebelumnya.
Pihak PLTA sudah mencurigai adanya kemungkinan longsor sebelum bencana terjadi.

Baca juga: Longsor Landa Proyek PLTA Tapanuli Selatan, 12 Orang Diduga Tertimbun, 1 di Antaranya Warga China
Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, 9 warga setempat plus 3 karyawan manajemen PLTA (Sinohydro) menjadi korban dalam insiden itu.
Berdasarkan penjelasan pihak PLTA, longsor terjadi di areal PLTA Batangtoru, tepatnya di jalan R17 K4+100 Bridge 6, di lokasi proyek pembangunan PLTA Batangtoru.
"Benar, dengan rasa duka mendalam kami sampaikan masih dalam proses evakuasi,"ujar Humas PLTA Batangtoru, Myrna dihubungi melalui telepon selular, Jumat (30/4/2021).
Ia menjelaskan beberapa jam sebelum longsor terjadi, ada tiga karyawan Sinohydro yang mendekat ke tempat kejadian perkara (TKP) guna mengambil dokumentasi terjadinya banjir lumpur.
Ketika karyawan itu terdiri dari 1 pegawai lokal (Dolan Sitompul) dan 2 dari warga asing dari China (Long Quan dan Xie).
Dokumentasi diambil karena pihak Sinohydro sudah mencurigai akan terjadi longsor menyusul banjir lumpur.
Namun nahas saat mengambil dokumentasi, longsor terjadi, dua dari tiga karyawan itu tertimbun longsor seusai gagal melarikan diri.
Sedangkan Xie yang sempat melihat datangnya longsor berhasil kabur dari mobil yang mereka naiki.
Longsor itu lalu terjun ke bawah menggulung kedai kopi milik Anius Waruwu.
"Hingga saat ini kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari tim teknis lapangan mengenai upaya pencarian maupun situasi di lokasi. Perlu kami sampaikan juga, upaya pencarian korban oleh tim teknis lapangan saat ini dibantu tim dari aparat TNI Koramil Sipirok dan tim Polri dari Polsek Sipirok yang telah berada di lokasi sejak tadi malam," ujar Myrna.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Tapanuli Selatan, Parulian Nasution menyebut belum bisa memastikan nasib 12 warganya itu.
Pasalnya, proses evakuasi masih digelar oleh aparat TNI, Polti, BPBD, masyarakat, perusahaan dan pihak terkait lainnya pagi ini.