Kapal Selam Nanggala 402
Tak Cuma Bocor, Ini Dugaan Penyebab Tumpahan Minyak di Lokasi KRI Nanggala 402 Tenggelam
KSAL Laksamana Yudo Margono menyampaikan dugaan penyebab ada tumpahan minyak di lokasi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
“Sinyal SOS dari ABK mengeluarkan bahan bakar,” jelas Julius, Rabu.
Ia menyebutkan hilang kontak lazim terjadi saat kapal selam melakukan penyelaman.
Namun hilang kontak tidak boleh terjadi lebih dari tiga jam.
Selain itu, komunikasi dengan petugas di darat harus sering dilakukan sesuai standar operasional prosedur.
“Ketika penyelaman tidak ada komunikasi lagi, langsung dilakukan pencarian oleh tiga KRI Raden Eddy Martadinata 331, KRI I Gusti Ngurah Rai 332, dan KRI Diponegoro 365,” kata Julius.
Lihat videonya mulai menit 2.50:
Kronologi Kapal Selam KRI Nanggala Hilang Kontak
Kapal Selam KRI Nanggala 402 dari jajaran Armada II Surabaya hilang kontak di perairan Selat Bali pada Rabu (21/4/2021).
Dilansir TribunWow.com, Kementerian Pertahanan (Kemhan) masih melakukan pemantauan atas pencarian kapal selam tersebut.
Diketahui kronologi kejadian bermula saat KRI Nanggala meminta izin akan berangkat melakukan latihan penembakan senjata strategis, yakni penembakan Torpedo SUT pada Rabu pukul 03.00 WIB.
Baca juga: Kapal Selam Nanggala Hilang di Perairan Bali, TNI Kerahkan Helikopter dan Kapal untuk Pencarian
Seteleh diberi izin menyelam, keberangkatan dilakukan sesuai prosedur.
Namun kapal selam tersebut hilang kontak dan tidak dapat dihubungi.
Kapal lain yang terlibat satgas latihan lalu melakukan pencarian terhadap KRI Nanggala 402.
"Pada pukul 07.00 WIB melalui pengamatan udara dengan helikopter, ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi awal menyelam," demikian keterangan Biro Humas Kementerian Pertahanan.