Breaking News:

Terkini Daerah

IPW Soroti Kasus Pengeroyokan Anggota TNI dan Polri di Jaksel, Desak Polda Metro Jaya Transparan

Ketua Presidium IPW Neta S Pane angkat bicara soal kasus pengeroyokan anggota TNI dan Polri yang viral di media sosial.

Editor: Mohamad Yoenus
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Garis polisi membentang di Obama Cafe di Jalan Falatehan, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (19/4/2021). 

"Laporan intelijen yang diperoleh IPW menyebutkan, keributan di Jalan Falatehan itu melibatkan oknum anggota TNI-AD dan oknum Brimob Kelapa Dua," ujarnya.

"Akibat keributan itu Sersan Dua Donatus Boyau, Nrp : 21180183870897 anggota Grup-3 Kopassus menderita luka. Saat ini yang bersangkutan dirawat di RSPAD Gatot Subroto," kata Neta.

Baca juga: Viral CCTV Detik-detik Anggota Brimob dan Kopassus Dikeroyok di Kebayoran Baru, 1 Orang Tewas

Sedangkan Bharatu Yohanes Samuel Biet, menurut Neta, adalah personil Rantis Sat Men 3 pelopor Kelapa Dua.

"Dia yang juga supir Kabaintelkam Polri tewas saat dibawa ke RSPP Kebayoran Baru Jakarta Selatan," katanya.

Dalam peristiwa itu menurut Neta, ada dua saksi, yakni DS yang juga PNS Kemen Maritim yang tinggal di Apartemen Kalibata.

"Saksi lain EM, mahasiswi STPI yang beralamat di Apartement Kalibata. Sejumlah saksi mata menyebutkan, meski keributan terjadi pukul 05.30, tapi kedua saksi menemukan korban Bharatu Yohanes yang terluka pada pukul 07.30 sedang tergeletak di trotoar di Jalan Faletehan," katanya.

Melihat hal ini, saksi lalu membawa korban ke RSPP dengan menggunakan taxi.

"Setelah sampai di RSPP korban ternyata sudah meninggal dunia," ujarnya.

Mendapat laporan peristiwa ini, polisi tiba di TKP untuk memeriksa korban.

"Hasil pemeriksaan pada tubuh korban ditemukan luka tusuk lengan kanan tembus dan luka robek paha kaki sebelah kanan," kata Neta.

Barang bukti yang diambil polisi dari korban menurut Neta, adalah celana jeans biru, kemeja kotak-kotak, kaos abu-abu, kaos warna biru, sepatu Nike, topi Adidas, gasper warna hitam, kaos kaki abu-abu, handsanitiser, uang pecahan Rp 10.000 sebanyak 4 lembar, dan uang pecahan Rp 5.000 sebanyak 2 lembar.

"IPW mendesak Polda Metro Jaya segera menjelaskan kasus ini secara transparan dan segera mengantisipasi agar kasus serupa tidak terus terulang," desak Neta.

Jika kasus ini berawal dari tempat hiburan malam, menurut Neta, tentunya jadi pertanyaan, mengapa tempat hiburan malam masih saja dibiarkan buka hingga pagi hari.

"Padahal pasca-penembakan anggota TNI di kafe di Cengkareng, para pejabat di Jakarta sibuk mengecam pembiaran tempat hiburan malam buka hingga pagi hari. Hasilnya, tempat hiburan malam tetap saja buka hingga pagi hari dan aparatur keamanan kembali tewas," katanya. (*)

Baca berita lainnya

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul IPW Desak Polri Transparan Soal Keributan yang Menewaskan Anggota Brimob dan TNI Luka-luka di Jaksel

Sumber: Warta Kota
Tags:
Indonesia Police Watch (IPW)TNIJakarta SelatanPolda Metro Jaya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved