Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel
Tak Setuju Atta Halilintar yang Sebut Suaranya dari Tuhan, Gus Miftah: Seolah Suami Menjajah Istri
YouTuber Atta Halilintar sempat menjadi sorotan lantaran ungkapannya yang kontroversial.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Ia menyebutkan bahwa perkataan tersebut menandakan Atta menganut budaya patriarki yang kental.
Putra sulung keluarga Gen Halilintar tersebut mengira kedudukannya sebagai suami, lebih tinggi dari istri.
"Pernyataan seperti itu, bahwa suara suami adalah suara Tuhan, itu sesungguhnya sebagai cerminan dari masyarakat patriarki," beber Imam Mahei seperti dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Intens Investigasi, Sabtu (10/4/2021).
"Dan itu dipengaruhi oleh faktor budaya dan juga agama."
Imam Mahei memperkirakan pemikiran Atta tersebut dipicu dari nasihat pernikahan yang mungkin selama ini kerap didengarnya.
Terutama tentang kedudukan pria yang lebih superior dibanding wanita.
Padahal, untuk dapat membangun keluarga yang baik, dibutuhkan kesetaraan dan keseimbangan peran antara suami dan istri.
"Saya menduga pernyataan semacam itu memang berangkat dari nasihat-nasihat perkawinan selama ini yang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan," tucap Imam Mahei.
"Oleh karena itu kita seharusnya sudah mulai membangun relasi keluarga yang setara dan adil."
"Dan itu memposisikan perempuan setara di dalam kemanusiaannya dengan laki-laki," tandasnya.
Oleh sebab itu, Imam Mahei menilai pernyataan Atta yang seolah mengagungkan statusnya tersebut sama sekali tak benar.
Meski perannya secara sosial berbeda, suami dan istri tetap hamba tuhan yang setara.
"Jadi pernyataannya bahwa suara laki-laki adalah suara tuhan, atau bahkan mewakili tuhan, itu adalah pernyataan yang tidak tepat," ujar Imam Mahei.
"Laki-laki dan perempuan itu sama-sama sebagai hamba tuhan dan sebagai khalifah di muka bumi."
"Laki-laki dan perempuan, suami istri itu relasinya setara di dalam kemanusiaannya, walaupun dalam fungsi-fungsi atau peran sosialnya dia berbeda."