Gempa Bumi
Data Gempa Bumi di Jawa Timur: Wilayah Terdampak, Identitas Korban Jiwa, hingga Penyebab Bencana
BNPB menyampaikan perkembangan terbaru terkait gempa bumi yang melanda Malang, Surabaya, dan wilayah Jawa Timur lainnya.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan perkembangan terbaru terkait gempa bumi yang melanda Malang, Surabaya, dan wilayah Jawa Timur lainnya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui konferensi pers di kanal YouTube BNPB Indonesia, Minggu (11/4/2021).
Diketahui sebelumnya gempa dengan kekuatan 6,1 skala Richter melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur pada Sabtu (10/4/2021) siang serta gempa susulan dengan kekuatan 5,5 skala Richter pada Minggu (11/4/2021) pagi.

Baca juga: Pasca Gempa Malang-Surabaya, Jokowi Desak Tanggap Darurat: Kita Ada di Wilayah Ring of Fire
Kabupaten/kota yang terdampak korban jiwa atau merasakan kerusakan dirinci sebagai berikut.
1. Kabupaten Malang
2. Kabupaten Lumajang
3. Kabupaten Pasuruan
4. Kabupaten Blitar
5. Kabupaten Trenggalek
6. Kota Blitar
7. Kota Malang
8. Kota Kediri
9. Kabupaten Probolinggo
10. Kabupaten Ponorogo
11. Kabupaten Jember
12. Kabupaten Tulungagung
13. Kota Batu
14. Kabupaten Nganjuk
15. Kabupaten Pacitan
16. Kabupaten Bondowoso
Baca juga: Fasilitas Publik di Trenggalek Rusak akibat Gempa di Malang, Atap Ambrol hingga Bangunan Ambruk
Sementara itu, daftar korban jiwa yang tercatat adalah sebagai berikut.
5 Orang di Lumajang
1. Ahmad Fadholi, warga Desa Tempurrejo, Kecamatan Tempursari
2. Sri Yani, warga Desa Tempurrejo, Kecamatan Tempursari
3. Juwanto, warga Desa Tempurrejo, Kecamatan Tempursari
4. Nasar alias Amin, warga Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari
5. Bonami, warga Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari
3 Orang di Malang
1. Imam, warga Desa Sidorenggo RT 32 Kecamatan Ampelgading
2. Munadi, warga Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading
3. Misni, warga Dusun Krajan RT 1 RW 1 Desa Tamanasri, Kecamatan Ampelgading.
Baca juga: BMKG Akui Gempa di Malang Berkekuatan Cukup Besar: Ada Susulan tapi Mengecil
Selain itu 39 orang luka-luka, dengan rincian 36 luka ringan, 2 orang luka sedang, dan 1 orang luka berat.
Gempa turut berdampak ke rumah warga dan fasilitas umum.
Secara keseluruhan di daerah terdampak sebanyak 642 unit rumah rusak berat, 845 unit rumah rusak sedang, 1.361 unit rumah rusak ringan, dan 179 unit fasilitas umum rusak.
BNPB menerangkan bencana gempa ini terjadi akibat deformasi atau patahan batuan yang terjadi berada di slab lempeng Indo-Australia yang menunjam dan tersubduksi menukik ke bawah lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.
Gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami, sehingga BNPB mengimbau agar warga tetap waspada.
Walaupun begitu, dengan kedalaman menengah dan magnitudo 6,1 tidak cukup kuat untuk mengganggu kolom air laut.
Simak videonya mulai menit 6.50:
Jokowi Desak Tanggap Darurat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak sejumlah pihak agar segera tanggap darurat pasca-gempa di Malang, Surabaya, dan wilayah Jawa Timur lainnya.
Dilansir TribunWow.com, Jokowi juga memberikan arahan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo serta jajaran lainnya agar segera bertindak.
Ia meminta jajarannya agar tanggap membantu korban dan menangani dampak gempa tersebut.
“Saya telah memerintahkan kepada Kepala BNPB, kepada Kepala Basarnas, kepada Menteri Sosial, kepada Menteri Kesehatan, dan juga Menteri PUPR, serta Panglima TNI dan Kapolri beserta seluruh jajaran aparat terkait lainnya, juga pemprov, pemerintah kota dan kabupaten, untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat," kata Jokowi, dikutip dari setkab.go.id, Minggu.
"Mencari dan menemukan korban yang tertimpa reruntuhan, dan segera melakukan perawatan kepada korban yang luka-luka dan juga penanganan dampak dari adanya gempa bumi tersebut,” imbaunya.
Ia turut menyampaikan belasungkawa kepada korban meninggal dunia akibat bencana alam tersebut.
Diketahui hingga Minggu pagi, sebanyak 8 orang ditemukan tewas.
“Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia,” ucap kepala negara.
Jokowi melanjutkan, seluruh jajaran pemerintahan harus selalu waspada, mengingat Indonesia berada dalam kawasan Cincin Api (Ring of Fire).
Baca juga: Kadelan Meratap, Bagian Rumah Hasil Merantau di Brunei Hancur Tak Bersisa karena Gempa 2 Menit
Bencana alam terkait gempa dan gunung meletus dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Saya perlu mengingatkan bahwa kita ini berada di wilayah ring of fire, di wilayah cincin api. Oleh karena itu, aktivitas alam dapat terjadi setiap saat, baik itu gempa dan yang lain-lainnya, kapan saja," kata Jokowi.
"Oleh sebab itu, saya mengingatkan kepada gubernur, bupati, dan wali kota untuk terus mengimbau masyarakat untuk mempererat kerja sama dan meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan akan datangnya sebuah bencana,” pesannya. (TribunWow.com/Brigitta)