Breaking News:

Terkini Daerah

Bariah Tak Menyangka Pria yang Sudah Dianggap Anak Tega Bunuh Ayah Angkat: Nyawa Dibayar Nyawa

Mantan istri sopir angkot korban pembunuhan Junaidi (62), Bariah (62), berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
kompas.com
Ilustrasi - Sopir angkot ditemukan di semak-semak Jalan Pringgan Dusun 14, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Seituan, Medan. Pembunuhnya ternyata sang kernet angkot. 

TRIBUNWOW.COM - Mantan istri sopir angkot korban pembunuhan Junaidi (62), Bariah (62), berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.

Sebelumnya, jasad Junaidi ditemukan di semak-semak Jalan Pringgan Dusun 14, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Seituan, Medan.

Dilansir TribunWow.com, Bariah mengaku tak menyangka, P alias U tega membunuh Junaidi.

P alias U pelaku pembunuhan Junaidi, seorang sopir angkot di Medan, Sumatera Utara. P sempat berpura-pura ikut mencari pelaku pembunuhan.
P alias U pelaku pembunuhan Junaidi, seorang sopir angkot di Medan, Sumatera Utara. P sempat berpura-pura ikut mencari pelaku pembunuhan. (TribunMedan.com/Fredy Santoso)

Baca juga: Bunuh Sopir Angkot lalu Buang ke Semak-semak, Kernet Ini Sempat Pura-pura Bantu Keluarga Cari Pelaku

Baca juga: Takut Ibunya Dibunuh, Gadis 7 Tahun Tutup Mulut Setiap Dicabuli sang Kakek hingga Akhirnya Tewas

Pasalnya, P sudah dianggap sebagai anak sendiri hingga dijadikan kernet angkot milik korban.

"Kalau harapan kita ini dikasih juga mati. Hukum seberat-beratnya. Nyawa bayar nyawa," ujar Bariah, dikutip dari TribunMedan.com, Rabu (7/4/2021).

Bariah mengaku masih syok terkait kejadian pembunuhan tersebut.

Selama ini, korban disebutnya selalu memerlakukan pelaku secara baik, bahkan seperti anak sendiri.

"Karena pelaku itu anak angkat almarhum. Kalau almarhum minum teh manis, pelaku minum teh susu," jelasnya.

"Itulah saking baiknya, tapi kok tega dibuatnya seperti ini."

Baca juga: Takut Ibunya Dibunuh, Gadis 7 Tahun Tutup Mulut Setiap Dicabuli sang Kakek hingga Akhirnya Tewas

Baca juga: Ternyata yang Dibunuh Anggota TNI, Pria di OKU Timur Panik dan Sempat Curhat ke Keluarganya

Bariah ternyata sudah bercerai dari Junaidi sejak 20 tahun yang lalu.

Pelaku memiliki sembilan anak.

"Kalau anak almarhum total ada sembilan. Kami sudah 20 tahun pisah. Almarhum tinggal di Helvetia."

"Cuma di sini rumah adek. Kami di sini keluarga semua."

Lebih lanjut, Bariah membeberkan kedekatan pelaku dan korban.

Selama ini, pelaku sudah memanggil korban dengan sebutan ayah.

"Si pelaku ini manggil korban itu sudah ayah. Kalau kerja sering dibawa ke mana aja. Gak habis pikir kok tega kali," tambah Bariah.

Sempat Pura-pura Bantu Cari Pelaku

Keponakan korban, Jefri, mengaku kenal baik dengan pelaku.

Bahkan, ia sempat meminta tolong pada P untuk menemukan pembunuh sang paman.

"Sempat saya bertemu dengan dia kemarin di depan (Simpang Brayan)," jelas Jefri, Selasa (6/4/2021).

"Waktu itu saya cerita-cerita soal kejadian yang menimpa paman saya."

Baca juga: Sosok Suami yang Membunuh dan Membuat Skenario seolah Istri Bunuh Diri, Dikenal Tukang Kawin

Jefri mengaku mulanya tak menyangka P-lah yang membunuh korban.

Karena menganggap P orang terdekat korban, ia pun menceritakan pembunuhan sang paman.

Tak hanya itu, Jefri bahkan sempat meminta bantuan P mengungkap kematian korban.

"Setelah ngobrol itu, saya berencana minta tolong untuk menangkap pelaku."

"Karena P alias U ini tahu banyak mengenai paman saya, dia pun saya bonceng."

Mulanya, P berpura-pura tak mengetahui pembunuhan yang menimpa Junaidi.

Ia bahkan tanpa rasa bersalah menaiki motor bersama Jefri.

Namun, kecurigaan Jefri mulai timbul setelah P tiba-tiba lompat dari motor lalu kabur.

"Di perjalanan, persis di simpang lampu merah, tiba-tiba dia lompat dari motor. Terus kabur," sambung Jefri.

Di saat bersamaan, Jefri menerima telepon dari polisi.

Aparat polisi tersebut lantas mengungkapkan terduga pelaku adalah P.

"Karena dia (P alias U) masih terlihat, lalu saya kejar. Kemudian saya tanya sama dia siapa namanya."

"Setelah saya sampaikan ke polisi, petugas minta saya membawa dia (P alias U) ke kantor. Jadi saya bawa, eh ternyata memang dia pelaku yang dicari polisi."

Pelaku Sakit Hati

Sementara itu, Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko membenarkan pembunuh Junaidi dalah P.

Riko menjelaskan, seusai membunuh korban, pelaku sempat mengembalikan ponsel Junaidi ke keluarga.

Polisi terpaksa melakukan tindakan tegas karena pelaku mencoba kabur saat ditangkap.

Menurut Riko, pelaku tega membunuh Junaidi karena merasa sakit hati.

Sebelum kejadian, pelaku dan korban sempat terlibat cekcok.

Saat itu, pelaku tengah membenahi angkot korban.

Karena ada kesalahan, korban memukul kepala pelaku.

Hal itulah yang membuat pelaku gelap mata lalu membunuh Junaidi. (TribunWow.com)

Tags:
PembunuhanPembakaranSopir AngkotTribunWow.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved