Teroris Serang Mabes Polri
Komentar Eks Teroris saat Wanita Mulai Turun Langsung Lakukan Aksi Teror: Memang Dia Cari Mati
Mantan teroris Nasir Abbas membongkar doktrin yang diberikan kelompok teroris agar anggotanya mau melakukan aksi penyerangan atau bom bunuh diri.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Mantan teroris Nasir Abbas membongkar doktrin yang diberikan kelompok teroris agar anggotanya mau melakukan aksi penyerangan atau bom bunuh diri.
Dilansir TribunWow.com, kini, menurutnya tak hanya laki-laki yang menjadi teroris.
Hal itu terbukti dari ZA yang ditembak mati saat menyerang Mabes Polri, Jakarta, Minggu (28/3/2021) lalu.
Nasir mengataian, teroris termasuk ZA memang sudah siap mati sebelum melakukan aksi teror.

Baca juga: 2 Mantan Teroris Ungkit Masa saat Dicuci Otaknya, Nyaris Mati Lawan Aparat hingga Keluar dari Polisi
Baca juga: Bukan Airsoft Gun, Ini Senjata yang Dipakai ZA Meneror Mabes Polri, Mantan Teroris: Bisa Mematikan
Hal itu diungkap Nasir Abbas dalam acara DUA SISI tvOne, Kamis (1/4/2021).
Demi melancarkan aksinya, para teroris disebut Nasir menggunakan senjata apa pun yang dimiliki.
Termasuk ZA yang hanya berbekal senapan angin untuk menyerang Mabes Polri.
"Oleh karena itu, ketika dia sudah meyakini wajib bagi lelaki atau wanita melakukan sesuatu, apa yang ada di rumannya dipakai," ujar Nasir.
"Mau ada golok, pisau, dia pakai."
"Sekarang dia berusaha lebih layak dari itu, mau cari senjata api enggak tahu di mana, maka dia cari airgun yang agak mematikan dan bisa ditemukan."
Baca juga: Mantan Teroris Bongkar Doktrin yang buat ZA Berani Mati di Mabes Polri: Pria Wanita Angkat Senjata
Baca juga: Ibu Terus Menangis, Keluarga Minta Korban Maafkan Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral: Bukan Kemauan Dia
Melihat aksi nekat ZA, Nasir menduga wanita 25 tahun itu memang sengaja ingin mati dengan menyerang Mabes Polri.
"Makanya dia ikut klub, memang ada gaya-gaya memegang senjata tapi sangat amatiran."
"Dia sudah tahu ini akan mati, karena memang dia cari mati," tambah Nasir.
"Mereka yang sudah diberi motivasi bahwa saat ini sudah perang dan fardhu 'ain," jelas Nasir.
"Berarti lelaki, perempuan angkat senjata melawan musuh yang mereka yakini yaitu pemerintah."
Menurut Nasir, para teroris sengaja tak meminta izin pada keluarga.
Namun, ia menyebut pemahaman para teroris sangat keliru.
Pasalnya, para teroris itu salah mengartikan soal jihad.
"Yang anak perempuan tidak perlu izin bapaknya, istri tidak perlu izin suaminya," ucapnya.
"Tetapi ketika disebut sebagai fardhu 'ain tidak perlu izin suami, karena jatuh hukumnya seperti itu."
"Tapi ini kan menyimpang."
"Indonesia ini bukan wilayah perang," tambah Nasir.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-3.30:
Aksi ZA Dianggap Konyol
Mantan narapidana terorisme, Sofyan Tsauri, menduga ZA (25) memang sudah niat mati saat menyerang Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).
Dilansir TribunWow.com, apalagi, menurut Sofyan, ZA hanya bersenjatakan senapan angin saat menyerang polisi.
Ia menyebut, senjata yang digunakan ZA pun tak bisa membunuh orang lain.
Karena itu, Sofyan menganggap aksi terorisme yang dilakukan ZA begitu konyol.
Baca juga: Perkataan Terakhir ZA sebelum Serang Mabes Polri dan Tewas Ditembak: Ma, Zakiah Keluar Sebentar
Baca juga: Polri Ungkap Dugaan Cara ZA Selundupkan Senjata Masuk ke Mabes Polri: Memang Lolos dari Penjagaan
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Rabu (31/3/2021).
Menurut Sofyan, senjata yang digunakan ZA tidak akan bisa membunuh orang dalam jarak tertentu.
Ia juga menyebut senjata tersebut sudah banyak dijual, bahkan secara online.
"Barang ini mudah didapatkan di mana saja, di online juga dijual senjata seperti itu," jelas Sofyan.
"Tapi tersirat sekali ini konyol karena jarak 3 sampai 5 meter orang yang kena tembakan enggak mati."
"Kecuali jarak 1 meter, itu aja kalau kena bagian vital seperti kepala."
Baca juga: Isi Map Kuning hingga Unggahan Terakhir IG ZA Penyerang Mabes Polri, Sempat Pamitan ke Keluarga
Baca juga: ZA Ternyata Aktif Ikut Kegiatan Menembak, Keluarga Ngaku Baru Tahu setelah Penyerangan Mabes Polri
Karena itu, ia menganggap ZA memang sudah berniat bunuh diri.
Sebagai mantan napi terorisme, Sofyan mengaku heran dengan aksi penyerangan yang dilakukan ZA.
"Pelaku perempuan ini tahu yang dia lakukan tidak akan memberi efek apa-apa," ucap Sofyan.
"Bayangkan dari jarak 3,5 meter dia tembakin, itu enggak akan efektif."
"Dia memang sudah niat untuk mati, dia seperti stres atau apa."
Karena alasan itu, Sofyan menyebut ZA sangat konyol hingga menyerang Mabes Polri.
"Menurut saya ini bunuh diri, konyol," ujar Sofyan.
"Karena menggunakan bukan senjata api, dia pakai gas CO2 dan itu merupakan airgun kaliber 6 atau 4,5 milimeter."
Ia menambahkan, polisi perlu membongkar profil hingga ke jaringan terorisme yang diikuti ZA.
"Kita percayakan kepolisian untuk mencari jati diri dan profil tentang perempuan ini."
"Jaringannya ke mana saja, pengajiannya ke mana saja, nanti akan bisa kita lihat sejauh mana pemahaman dia, apa motivasi dia sehingga masuk ke Mabes Polri untuk melakukan aksi gila itu," tukasnya. (TribunWow.com)