Teroris Serang Mabes Polri
Keluarga Terduga Teroris Sempat Mau Lapor Polisi, Sebut ZA Pamit Keluar Rumah tapi Tak Pulang-pulang
Tak kunjung pulang setelah pamit keluar, terduga teroris berinisial ZA (25), sempat mau dilaporkan ke polisi sebagai orang hilang oleh keluarganya.
Editor: Lailatun Niqmah
Menurut Bambang, ZA juga tidak memiliki teman sebaya di lingkungan tersebut sehingga kurang bergaul.
"Sering keluar? Enggak sama sekali. Ini ZA sudah tinggal lama di sini," jelas Bambang.
Ini dia anak bungsu, tapi memang tertutup. Dari kecil jarang keluar karena memang teman seumuran dia di sini jarang," lanjutnya.
Dikutip dari Kompas.com, keluarga ZA sudah tinggal di lingkungan itu lebih dari 30 tahun.
Namun ayah ZA sendiri yang berinisial A juga jarang bergaul dengan tetangga.
"Dari sekitar tahun 1984 lah. Tapi ya gitu, keluarga Pak A (ayah pelaku) kebanyakan pada tertutup, ya," ungkap Bambang.
"Jarang komunikasi sama tetangga," tambah pemilik warung kelontong tersebut.
Diketahui keluarga ZA terdiri dari enam orang, yakni ayah, ibu, serta empat anak.
ZA merupakan anak bungsu.
Sementara itu kakak sulungnya tinggal di Surabaya, Jawa Timur.
Walaupun ZA cenderung tertutup, kakak-kakaknya lebih terbuka dan kerap berkomunikasi dengan warga.
"Ya paling kakak-kakaknya doang yang jalin komunikasi sama tetangga-tetangga, lumayanlah bergaulnya. Bapak Ibu dan si ZA mah enggak," ungkap Bambang.
Setelah kejadian serangan di Mabes Polri, Bambang mengaku tidak menyangka pelakunya adalah ZA.
"Sama sekali enggak nyangka. Tapi memang betul dari perawakannya, itu dia orangnya, benar," tutur Bambang.
Selanjutnya polisi telah menggeledah dan memasang garis pengaman pada kediaman ZA.