Breaking News:

Ledakan di Gereja Katedral Makassar

BNPT Ungkap Pelatihan Online Buat Bom di Medsos: Ada Beberapa Narasumber

BNPT menyebut golongan muda dan milenial kini menjadi target propaganda dari para kelompok radikal.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
YouTube Kompastv
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Komjen Boy Rafli Amar memberikan keterangan soal bom bunuh diri di Makassar, Senin (29/3/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Terkait kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021), aparat berwajib menemukan adanya pelatihan online membuat bahan peledak yang beredar di media sosial.

Pelatihan itu mengajarkan kepada para pesertanya tata cara untuk membuat bahan-bahan peledak.

Narasumber pelatihan online atau daring itu diketahui merupakan teroris senior yang sudah mendapatkan pelatihan di luar negeri.

Lokasi dan kendaraan roda dua yang digunakan pelaku bom bunuh diri di depan pagar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) malam. Pascaledakan, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau lokasi ledakan bom bunuh diri. Adapun terduga pelaku bom bunuh diri ini pernah melaksanakan operasi di Jolo, Philipina, yang merupakan bagian dari kelompok Jemaah Ansarut Daulah (JAD) yang diamankan beberapa waktu lalu. Hingga saat ini aparat terus melakukan pengembangan.
Lokasi dan kendaraan roda dua yang digunakan pelaku bom bunuh diri di depan pagar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) malam. Pascaledakan, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau lokasi ledakan bom bunuh diri. Adapun terduga pelaku bom bunuh diri ini pernah melaksanakan operasi di Jolo, Philipina, yang merupakan bagian dari kelompok Jemaah Ansarut Daulah (JAD) yang diamankan beberapa waktu lalu. Hingga saat ini aparat terus melakukan pengembangan. (Tribun Timur/Sanovra Jr)

Baca juga: Istri Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Ternyata Tak Dikenal Warga Sekitar

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar dalam acara Kabar Siang tvOne, Senin (29/3/2021).

Komjen Boy menyampaikan, kelompok radikal dan jaringan teroris saat ini tengah menyasar para generasi muda yang mendominasi sebagai pengguna internet dan media sosial.

Ia memperingatkan soal banyaknya propaganda radikalisem dan intoleran yang beredar di dunia maya.

"Dan bahkan kita harus waspada karena di dalam informasi dunia maya itu terdapat juga cara-cara untuk melakukan aksi teror," ujar Komjen Boy.

Komjen Boy memaparkan, para akun tak bertanggung jawab yang menyebar propaganda tersebut terus kembali hadir meskipun sudah ditindak.

Baca juga: Istri Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Tak Dikenal Warga Sekitar Rumah

Kemudian ketika ditanyakan soal tipe bahan peledak yang digunakan oleh pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Komjen Boy mengungkit soal keberadaan pelatihan onlin membuat bom di medsos.

"Ada informasi berkaitan juga dengan online training di media sosial," ungkap Komjen Boy.

"Mereka mengembangkan tata cara pembuatan bahan peledak," jelasnya.

"Ada beberapa narasumber senior mereka yang pernah berlatih di luar negeri," pungkas Komjen Boy.

Pasutri Pelaku Bom Bunuh Diri

Pihak kepolisian kini telah berhasil mengidentifikasi dua pelaku yang melakukan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Kedua pelaku yang sempat terekam kamera CCTV mengendarai motor ternyata merupakan sepasang suami istri.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)Gereja Katedral MakassarMedia SosialBom Bunuh DiriTribunWow.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved