Ledakan di Gereja Katedral Makassar
Berpesan ke Ibunya, Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Makassar Pamit Siap Mati Syahid
Lukman selaku pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar ternyata meninggalkan wasiat kepada ibunya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian mengungkapkan adanya pesan terakhir yang ditulis oleh Lukman (26) alias L yang merupakan pelaku dalam kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Pelaku L diketahui menuliskan pesan terakhirnya kepada ibunya sebelum melakukan aksi bom bunuh diri bersama dengan istrinya YSR.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers bom di Makassar, di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar (29/3/2021) sore.

Baca juga: BNPT Ungkap Pelatihan Online Buat Bom di Medsos: Ada Beberapa Narasumber
Baca juga: Istri Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Tak Dikenal Warga Sekitar Rumah
Dikutip dari TribunMakassar.com, dalam surat itu, pelaku pamit dan menyatakan siap untuk pergi mati syahid.
"L (Lukman) sempat tinggalkan wasiat kepada orang tuanya. Isinya, yang bersangkutan pamit, siap untuk mati syahid," kata Listyo.
"Pelaku berjnisal L dan perempuan inisal YSR. Keduanya pasutri (pasangan suami istri) dan terindentifikasi dan sidik jarinya," ujarnya.
Diketahui, bom yang digunakan oleh pelaku adalah tipe bom panci yang menyebabkan 19 orang terluka.
Sebanyak 19 orang tersebut terdiri dari jemaat gereja, petugas gereja, dan masyarakat biasa.
Listyo mengatakan, keduanya baru saja menikah enam bulan yang lalu.
Pelaku pria berinisial L diketahui pernah melaksanakan operasi di Jolo, Filipina tahun 2018.
Sebelumnya, pihak kepolisian juga sudah mengonfirmasi bahwa pelaku L merupakan bagian dari jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Saat ditemukan, jasad kedua pelaku sudah tidak berbentuk akibat rusak terkena ledakan bom.
Keduanya diketahui berboncengan menggunakan sepeda motor dan berusaha memaksa masuk parkiran.
Namun, ia berhasil dihalangi petugas keamanan gereja, sehingga bom meledak di luar pintu masuk.
Diketahui ledakan terjadi saat jemaah ibadah misa yang hendak pulang bergantian dengan jemaah yang datang untuk mengikuti misa selanjutnya yakni sekira pukul 10.35 WITA.
Ada yang Mendukung Tersangka
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Komjen Boy Rafli Amar mengatakan ada dua hingga tiga pelaku baru yang telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Para pelaku baru itu diduga mendukung pelaku lapangan yang melakukan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Para pelaku baru tersebut berhasil dicokok di Makassar.
"Sudah ada tersangka baru yang diduga kuat memberikan dukungan kepada yang bersangkutan," terang Komjen Boy pada acara Kabar Siang tvOne, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Terungkap Motor yang Dipakai Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar, Milik Kakak Kandung Honorer DPRD Sulsel
Komjen Boy menyampaikan, pelaku-pelaku baru yang ditangkap masih terlibat satu jaringan sama seperti pelaku lapangan yakni jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Sebelumnya, Komjen Boy mengatakan, pelaku pria yang berinisial L ternyata masih cukup muda, yakni kelahiran tahun 1995 atau berusia 25 tahun.
Komjen Boy mengkategorikan pelaku sebagai kalangan milenial.
Ia mengatakan, para generasi muda memang menjadi target propaganda terorisme dan virus radikalisme.
Simak videonya mulai menit ke-6.20:
(TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari tribun-timur.com dengan judul Wasiat Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Siap Mati Syahid dan Dinikahkan Teroris JAD