Terkini Nasional
Sebut Amien Rais Tak Punya Kearifan, Ali Ngabalin: Nanti Beraninya di Channel YouTube Itu
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin tanggapi sikap dari politisi senior Amien Rais.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin tanggapi sikap dari politisi senior sekaligus mantan Ketua MPR RI, Amien Rais.
Dilansir TribunWow.com, Ali Ngabalin menyebut Amien Rais sering kali melemparkan tudingan-tudingan tidak mendasar kepada pemerintah.
Terbaru adalah soal wacana ada perubahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Baca juga: Isu Masa Jabatan Presiden 3 Periode, Fadjroel Rachman Ungkit Sumpah Jokowi: Bahkan demi Allah Kok
Baca juga: Rizal Ramli Ragukan Jawaban Jokowi soal Presiden 3 Periode: Mungkin Harus Pernyataan di Atas Materai
Atas dasar itu, Ali Ngabalin menyebut Amien Rais yang notabene merupakan seorang tokoh bangsa, justru tidak memiliki kearifan dalam bersikap dan berucap.
Menurut Ali Ngabalin, terkait kecurigaannya terhadap wacana presiden tiga periode, harusnya bisa langsung dikonfirmasikan kepada pemerintah ataupun Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Apalagi sebelumnya sudah ada pertemuan langsung dengan Jokowi.
"Saya makanya berkali-kali bilang, mengapa seorang Amien Rais itu pada waktu bertemu Presiden secara langsung, tidak melakukan klarifikasi," ujar Ali Ngabalin, dikutip dalam acara Prime Talk, Selasa (16/3/2021).
"Kalau ingin melakukan tabayun, kalau ingin menyelesaikan sebuah masalah bangsa, harus punya kearifan dong," harapnya.
Ali Ngabalin mengatakan pernyataan Amien Rais memiliki dampak buruk terhadap masyarakat, yakni menimbulkan sebuah kegaduhan.
"Kalau sekarang ini kan orang banyak sekali WA dan segala macam telepon menanyakan. Itu yang menurut saya tidak arif. Pak Amien itu tidak arif," kata Ali Ngabalin.
"Saya bilang penuh dengan sahwat sangka kebencian, berprasangka buruk."
Baca juga: Mahfud MD Tanggapi Kecurigaan Amien Rais soal Wacana Presiden 3 Periode: Itu Urusan MPR
Lebih lanjut, Ali Ngabalin kembali mempertanyakan alasan Amien Rais tidak menklarifikasikan langsung kepada yang bersangkutan, yakni Presiden Jokowi.
"Kenapa dia berhadapan langsung dengan Pak Presiden kemudian tidak tanya, tidak klarifikasi."
"Nanti beraninya di channel YouTube itu," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 6.47
Jokowi: Tidak Ada Niat, Tidak juga Berminat
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali buka suara soal munculnya wacana perubahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Dilansir TribunWow.com, Jokowi lagi-lagi menegaskan bahwa tidak ada niatan untuk mengubah aturan tersebut.
Bahkan Jokowi sendiri mengaku tidak berminat maju lagi di pemilihan presiden edisi mendatang.
Hal itu disampaikannya dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Senin (15/3/2021).
Baca juga: Singgung Demokrat, Mardani Ali Peringatkan Jokowi soal Wacana Jabatan Presiden 3 Periode
Dalam kesempatan itu, Jokowi seakan-akan sudah bosan menanggapi pernyataan tentang wacana tersebut.
Pasalnya menurut Jokowi, dirinya sudah berkali-kali memberikan bantahan.
Seperti yang diketahui, wacana perubahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode kembali mencuat setelah disuarakan oleh politisi senior sekaligus mantan Ketua MPR RI, Amien Rais.
"Apa lagi yang harus saya sampaikan, bolak-balik sikap saya enggak berubah," ujar Jokowi, Senin (15/3/2021), dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi lantas meminta kepada semua pihak untuk tidak membuat kegaduhan ataupun melemparkan isu-isu tidak mendasar.
Terlebih menurut Jokowi, pemerintah saat ini tengah fokus menghadapi pandemi Covid-19 yang dinilai jauh lebih penting.
"Janganlah membuat kegaduhan baru, kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi," harapnya.
Baca juga: Tanggapi Kecurigaan Amien Rais soal Upaya Ubah Aturan Presiden 3 Periode, Ali Ngabalin: Faktor Uzur
Terakhir, Presiden asal Solo Jawa Tengah itu dengan tegas mengatakan bahwa periode kedua ini akan menjadi periode terakhir dirinya memimpin Indonesia.
Dirinya mengaku menghormati dan akan menjaga konstitusi yang sudah menetapkan masa jabatan presiden selama dua periode.
"Saya tegaskan saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode," tegas Jokowi.
"Konstitusi amanahkan dua periode, itu yang harus kita jaga bersama-sama," pungkasnya.
Jawaban dari Jokowi tersebut masih sama dengan apa yang sudah disampaikan di awal masa pemerintahannya di periode ke dua ini, tepatnya pada 2 Desember 2019 silam.
Saat itu, menurut Jokowi pihak-pihak yang menuding atau berbicara soal wacana presiden dipilih tiga kali, memiliki tiga alasannya.
Di ataranya adalah ingin menampar muka dari Jokowi.
"Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode, itu ada tiga alasannya. Satu ingin menampar muka saya, kedua ingin mencari muka, ketiga ingin menjerumuskan," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)