Breaking News:

Terkini Daerah

Ajak Mandi Bareng Pengikut, Pemimpin Aliran Hakekok Ngaku Salah dan Ingin Tobat, Begini Respons MUI

Masyarakat Pandeglang, Banten, dihebohkan dengan terbongkarnya aliran Hakekok yang mengajarkan ritual mandi bareng untuk menghapus dosa di wilayahnya.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Dok. Polres Pandeglang via Kompas.com
Polres Pandeglang menggelar rilis dugaan ritual aliran sesat yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Kamis (11/3/2021). Pempimpin aliran Hakekok sudah menyadari kesalahan dan berniat bertobat. 

Sebelumnya, info soal minuman misterius itu pertama kali diungkap oleh Kepala Desa Banyuasih, Iyat Sanjaya.

Iyat menyampaikan, uang bukanlah alasan aliran Hakekok diikuti banyak orang.

"Tidak ada sama sekali orang yang mendanai untuk masalah uang," kata dia, dikutip dari acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Sabtu (13/3/2021)

Iyat menceritakan ada alasan lain mengapa aliran Hakekok diikuti oleh warga sekitar.

Hal itu didapatnya dari pengakuan seorang warga.

Kepala Desa Banyuasih, Iyat Sanjaya blak-blakkan mengungkap seluk beluk aliran Hakekok pimpinan Arya (52) yang membuat heboh warga Pandeglang, Banten. Ditayangkan di acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Sabtu (13/3/2021).
Kepala Desa Banyuasih, Iyat Sanjaya blak-blakkan mengungkap seluk beluk aliran Hakekok pimpinan Arya (52) yang membuat heboh warga Pandeglang, Banten. Ditayangkan di acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Sabtu (13/3/2021). (YouTube tvOneNews)

Baca juga: Fakta Aliran Hakekok, Berhubungan Intim Tanpa Ikatan Nikah hingga Mandi Bersama untuk Hapus Dosa

Dijelaskan Iyat, para pengikut aliran Hakekok menjadi lupa ingatan untuk sementara seusai meminum sesuatu yang diberikan oleh pimpinan aliran yakni Arya (52).

"Katanya mereka jadi lupa apa yang dilakukan setelah minum air yang diberikan imam (pimpinan)," terang dia.

Selanjutnya, Iyat merinci soal ritual mandi bareng yang kini tengah viral di media sosial (medsos).

Iyat menjelaskan, ritual dimulai saat mereka bersama pergi dari rumah masing-masing.

Setibanya di pinggir danau, para pengikut aliran Hakekok langsung melakukan ritual mandi bersama.

Barang-barang pribadi yang dibawa oleh para pengikut aliran Hakekok kemudian dibuang ke danau.

"Menurut mereka apa yang dibawa, termasuk HP, pakaian, itu dilempar ke danau," ujar Iyat.

Iyat mengatakan, para pengikut aliran Hakekok percaya, dengan membuang barang-barang itu akan membersihkan hal-hal kotor dalam diri mereka.

Sang pimpinan aliran yakni Arya, disebut memiliki wewenang untuk menggerayangi tubuh para pengikut wanita.

"Dan untuk imam (pimpinan aliran) tersebut, memegang-megang istri orang," kata Iyat.

Halaman
123
Tags:
Aliran HakekokHakekokMajelis Ulama Indonesia (MUI)PandeglangBanten
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved