Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Soal Dualisme Partai Demokrat, Mahfud MD Sebut Pemerintah Tak Dirugikan dan Tak Diuntungkan

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD jawab soal dampak masalah Partai Demokrat terhadap pemerintah.

YouTube/KompasTV
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD dalam acara Satu Meja The Forum, KompasTV, Kamis (11/3/2021). Dirinya jawab soal kaitannya masalah Partai Demokrat dengan pemerintah. 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD jawab soal dampak masalah Partai Demokrat terhadap pemerintah.

Dilansir TribunWow.com, Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah ataupun Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak merasa dirugikan ataupun diuntungkan.

Hal itu disampaikannya dalam acara Satu Meja The Forum yang tayang di kanal YouTube KompasTV, Kamis (11/3/2021).

Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap kelanjutan kasus tewasnya 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) yang disinyalir ditembak aparat keamanan, Selasa (9/3/2021).
Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap kelanjutan kasus tewasnya 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) yang disinyalir ditembak aparat keamanan, Selasa (9/3/2021). (Capture YouTube Kompas TV)

Baca juga: Jawaban Jhoni Allen soal Keberadaan dan Langkah Moeldoko setelah Jadi Ketum Demokrat, Capres 2024?

Baca juga: Anggap Drama, Yunarto Wijaya pada Demokrat Kubu AHY: Kalau Anda PD, Kenapa Lempar ke Pihak Ketiga?

"Kalau menurut saya tidak diuntungkan tidak dirugikan juga, kontroversinya di masyarakat juga terpecah," tegas Mahfud MD.

"Oleh sebab itu kita tidak mempersoalkan itu," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Mahfud MD meminta kepada kedua pihak, baik kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ataupun kepemimpinan versi KLB, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko untuk menyelesaikannya di pengadilan.

Begitupun juga kepada masyarakat, diminta Mahfud MD menunggu bagaimana nanti keputusan dari pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"Tunggu saja, nanti kan proses keputusan yang akan diambil oleh pemerintah ketika pendaftaran itu disampaikan, masyarakat akan tahu posisi pemerintah itu main-main atau enggak," ucapnya.

Mahfud MD mengatakan bahwa sampai saat ini, kepemimpinan yang sah adalah yang terdaftar di Kemenkumham, yakni kubu AHY.

Terkait hasil dari KLB, Mahfud MD mengakui belum ada penyerahan berkas secara resmi.

"Sampai hari ini, belum resminya, orangnya sudah datang, utusannya sudah datang ke Kemenkumham," kata Mahfud MD.

"Tapi belum menyerahkan bahan."

Baca juga: Sri Mulyono Sebut KLB Demokrat Mencontoh SBY saat Gantikan Anas Urbaningrum: Kudeta Sesungguhnya

Lebih lanjut, dalam menyikapi dualisme Partai Demokrat, Mahfud MD memastikan bahwa pemerintah akan bersikap objektif.

Ia mengaku akan menampung dan memeriksa laporan-laporan dari kedua belah pihak.

"Ya kita tampung kalau itu (KLB) memang benar bertentangan dengan Undang-undang, bertentangan dengan AD/ART, nanti kita tolak pengesahannya," terang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

"Tapi kan pihak penyelenggara KLB merasa ini sudah sesuai, nanti kita teliti," imbuhnya.

"Makanya jangan khawatirlah, pemerintah tidak pusing dengan kontroversi sekarang," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 6.30:

Mahfud MD Buka-bukaan Alasan Moeldoko Tak Kabari Jokowi soal KLB

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko diketahui pergi mendatangi kongres luar biasa (KLB) di Deliserdang tanpa sepengetahuan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Mahfud juga bercerita, dirinya sempat bertanya langsung kepada Moeldoko mengapa tak memberitahu Jokowi terkait acara KLB Deliserdang.

Baca juga: Sebut Jokowi Kaget tapi Happy Saja, Mahfud MD Ungkap Sikap sang Presiden soal Isu Demokrat-Moeldoko

Pada acara Mata Najwa, Rabu (10/3/2021) malam, Mahfud mengutip perkataan Moeldoko mengenai alasan tak kabari Jokowi soal KLB.

Mahfud mulanya menegaskan bahwa Presiden Jokowi pada awalnya tidak mengetahui jika Moeldoko akan menghadiri KLB Partai Demokrat di Deliserdang.

"Pak Jokowi kalau ditanya mengetahui, sekarang sudah mengetahui," kata dia.

Mahfud lalu menceritakan percakapannya dengan Jokowi kala itu.

Ia mulanya menanyakan kepada Jokowi soal Moeldoko yang tiba-tiba hadir di KLB Deliserdang.

"Waduh saya enggak tahu betul itu. Hari Kamis pagi saya sama Pak Moeldoko dan Pak Pratikno itu masih meresmikan sesuatu di Banten," ucap Moeldoko menirukan jawaban Jokowi saat berbincang bersama.

"Dan pada waktu itu kita ngobrol biasa, Pak Moeldoko enggak cerita apa-apa."

"Enggak cerita kalau besoknya mau ada KLB," papar Mahfud menceritakan percakapannya dengan Jokowi kala itu.

Baca juga: Debat Jubir Pihak Moeldoko, Herzaky Pamer Kartu Anggota Demokrat: Bang Razman KTA-nya Gimana?

Mahfud mengatakan, dirinya juga sempat bertanya langsung kepada Moeldoko soal KLB.

"Pak Moeldoko, bapak enggak cerita ke bapak presiden?" tanya Mahfud kepada Moeldoko saat itu.

"Itu kan urusan saya dan saya tidak ditanya," jawab Moeldoko singkat.

Mahfud mengakui banyak yang terkejut atas aksi Moeldoko yang tiba-tiba hadir di KLB hingga kini menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi KLB Deliserdang.

"Dan memang semuanya kan kaget waktu itu," kata dia.

"Baru sorenya itu baru ribut. Orang sudah sampai di Medan semua."

"Saya bilang hebat juga nih gerakan diam-diamnya. Tiba-tiba meledak di Medan."

"Saya tahunya juga sorenya karena dapat surat dari AHY," pungkas Mahfud. (TribunWow/Elfan/Anung)

Tags:
Ketua Umum Partai DemokratKLB Partai DemokratAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)MoeldokoMahfud MDJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved