Breaking News:

Terkini Daerah

Pimpinan Aliran Hakekok Bebas Gerayangi Tubuh Pengikut Wanita saat Ritual Mandi Bareng

Kades Banyuasih blak-blakan menceritakan rangakaian ritual mandi bareng aliran Hakekok, termasuk saat pimpinan aliran menggerayangi pengikut wanitanya

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube TribunbatamID
Polres Pandeglang telah mengamankan 16 orang yang sempat viral melakukan praktik mandi bareng aliran Hakekok di sebuah kali. Terbaru, ritual mandi bareng aliran Hakekok ternyata membolehkan pimpinan aliran untuk menggerayangi tubuh pengikut wanita. 

TRIBUNWOW.COM - Foto ritual mandi bersama aliran Hakekok di Pandeglang, Banten sempat menghebohkan masyarakat setempat.

Namun ritual tersebut ternyata tidak hanya sekadar mandi biasa, sang pimpinan aliran Hakekok yakni Arya (52) bebas menggerayangi tubuh pengikut wanita saat ritual berlangsung.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Banyuasih, Iyat Sanjaya dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Sabtu (13/3/2021).

Peristiwa menggegerkan dimana ada 16 orang mandi bersama itu ada di penampungan air PT GAL yang berada di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong, wilayah Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Peristiwa menggegerkan dimana ada 16 orang mandi bersama itu ada di penampungan air PT GAL yang berada di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong, wilayah Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten. (YouTube TribunbatamID)

Baca juga: Bupati Pandeglang Minta Pengikut Aliran Hakekok Tak Dijauhi: Mereka Masih Mau Kembali ke Jalan Allah

Iyat menjelaskan, ritual dimulai saat mereka bersama pergi dari rumah masing-masing.

Setibanya di pinggir danau, para pengikut aliran Hakekok langsung melakukan ritual mandi bersama.

Barang-barang pribadi yang dibawa oleh para pengikut aliran Hakekok kemudian dibuang ke danau.

"Menurut mereka apa yang dibawa, termasuk HP, pakaian, itu dilempar ke danau," ujar Iyat.

Iyat mengatakan, para pengikut aliran Hakekok percaya, dengan membuang barang-barang itu akan membersihkan hal-hal kotor dalam diri mereka.

Sang pimpinan aliran yakni Arya, disebut memiliki wewenang untuk menggerayangi tubuh para pengikut wanita.

"Dan untuk imam (pimpinan aliran) tersebut, memegang-megang istri orang," kata Iyat.

Sentuhan pimpinan aliran dipercaya dapat membersihkan hal kotor dalam diri pengikutnya.

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, ritual mandi bareng itu terjadi pada Kamis (11/3/2021) sekira pukul 10.00 WIB.

"Ada 16 orang yang diamankan, terdiri dari lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak," kata Wakapolres Pandeglang, Kompol Riky Crisma Wardana, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis.

Lewat pendalaman yang dilakukan oleh pihak kepolisian, aliran Hakekok di Pandeglang baru sekali melangsungkan ritual mandi bareng.

Ritual itu dimaksudkan untuk mensucikan diri dari dosa supaya menjadi manusia yang lebih baik.

Riky menyampaikan, belum bisa dipastikan apakah aliran Hakekok tergolong sesat atau tidak.

"Besok (Jumat) baru akan dilakukan rapat dengan Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem). Ada MUI juga untuk menentukan ini aliran sesat atau bukan," kata Riky.

Riky berpesan kepada warga setempat agar tidak merasa resah akan aliran Hakekok ini.

Total 16 orang itu merupakan warga Kecamatan Cigeulis, Pandeglang yakni 8 perempuan, 5 laki-laki, dan 3 anak-anak.

Kediaman milik Arya kini nampak dijaga pihak kepolisian.

Garis polisi terpasang menutup rumah Arya.

Berdasarkan pantauan TribunBanten.com, pusat tempat aliran Hakekok di Pandeglang, bertempat di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis.

Kediaman pimpinan aliran Hakekok berada di tempat yang terpencil, akses jalan pun sempit dan terjal.

Tetangga Arya tidak ada yang menyangka bahwa yang bersangkutan tengah memiliki masalah dengan polisi gara-gara ritual mandi bareng.

"Kaget, karena saya juga tidak tahu ada apa sebenarnya. Posisinya disitu lagi ngejemur pakaian, tiba-tiba polisi datang dan menangkap," ujar warga setempat, Imah (40) saat ditemui di rumahnya, Jumat (12/3/2021). 

Baca juga: Sosok Pemimpin Aliran Hakekok yang Viral Lakukan Ritual Mandi Bareng Tanpa Busana, Dikenal Tertutup

Pimpinan Aliran Dikenal Tertutup

Berdasarkan penuturan warga sekitar, Arya sang pimpinan aliran Hakekok dikenal sebagai sosok yang tertutup dan irit bicara.

Dikutip TribunWow.com dari TribunBanten.com, A juga sama sekali tak pernah mengikuti acara pengajian yang diselenggarakan oleh warga setempat.

Hal itu diungkapkan oleh seorang warga bernama Imah (40).

Baca juga: Videonya Viral, Ternyata Ini Tujuan Ritual Mandi Bareng Aliran Hakekok di Banten

"Sangat tertutup dan jarang bicara dengan kita. Untuk acara keagamaan saja bahkan tidak pernah," ucap Imah.

Imah mengatakan, A dan para pengikutnya bukan sekali ini melakukan ritual mandi bersama.

Ia mengatakan, ritual mandi bersama itu telah dilakukan sejak almarhum ayah A yakni E masih menjadi pimpinan aliran Hakekok.

Setelah E meninggal, A kemudian melanjutkan peran almarhum ayahnya sebagai pimpinan aliran Hakekok.

Imah melanjutkan, ritual mandi bersama itu dilanjutkan dengan sebuah kegiatan yang dilakukan di dalam hutan.

"Yang saya tau memang begitu melakukan ritual. Hampir setiap hari dilakukan dan terus ke hutan," jelasnya.

Kini A dan 15 pengikutnya telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Lokasi yang digunakan oleh A dan pengikutnya untuk mandi berada di tempat penampungan air area kebun sawit milik PT Gal.

16 orang itu diamankan pada Kamis (11/3/2021) seusai warga yang resah melapor ke pihak kepolisian.

Simak videonya mulai menit ke-6.38:

(TribunWow.com/Anung)

Sebagian artikel ini diolah dari Tribunbanten.com dengan judul Video Lokasi Ritual Diduga Aliran Sesat di Pandeglang, 16 Pria dan Wanita Mandi Bareng Tanpa Busana, Menelisik Aliran Hakekok, Lokasinya Berada Jauh di Pedalaman Pandeglang, Pimpinan Aliran Hakekok Dikenal Tertutup, Setelah Ritual Mandi Bareng Lanjut ke Hutan

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Aliran HakekokritualViralBantenPandeglang
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved