Terkini Daerah
Bupati Pandeglang Minta Pengikut Aliran Hakekok Tak Dijauhi: Mereka Masih Mau Kembali ke Jalan Allah
Bupati Pandeglang buka suara soal ramai fenomena aliran Hakekok melakukan ritual mandi bersama campur pria dan wanita dewasa.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari belakangan ini warga Pandeglang, Banten digegerkan oleh adanya praktik ritual mandi bareng pria dan wanita dewasa.
Aliran yang bernama Hakekok itu viral di media sosial seusai terekam melakukan ritual mandi bersama di tempat penampungan air area kebun sawit milik PT Gal.
Menanggapi aliran tersebut, Bupati Pandeglang, Irna Narulita meminta masyarakat agar tak menjauhi para pengikut aliran Hakekok.

Baca juga: Sosok Pimpinan Aliran Hakekok di Banten, Cuek ke Warga Sekitar hingga Warisi Ajaran Almarhum Ayahnya
Baca juga: Sosok Pemimpin Aliran Hakekok yang Viral Lakukan Ritual Mandi Bareng Tanpa Busana, Dikenal Tertutup
Dikutip TribunWow.com dari TribunBanten.com, Irna mengaku mendapat kabar soal aliran Hakekok dari pemberitaan di media massa.
"Prihatin kita semua. Hal ini sangat tidak diduga dan kita harus rembukkan kembali," kata Irna saat ditemui di Kejaksaan Negeri Pandeglang, Jalan Pandeglang-Rangkasbitung, Pandeglang, Jumat (12/3/2021).
Irna menyebut, ada informasi dari masyarakat bahwa aliran Hakekok bukanlah sesuatu yang baru.
Untuk menangani pengikut aliran Hakekok, Irna kini bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang.
Kini pimpinan aliran Hakekok, Arya (52) mengaku menyesali perbuatannya dan ingin bertaubat.
Menanggapi penyesalan Arya, Irna meminta agar masyarakat tidak mengucilkan para pengikut aliran Hakekok.
"Mereka masih mau kembali ke jalan Allah kenapa harus ditolak," ujar Irna.
Berdasarkan penjelasan dari MUI Pandeglang, apa yang dilakukan oleh Arya dan pengikutnya tidak dapat dibenarkan.
Ketua MUI Pandeglang, Hamdi Ma'ani menegaskan, aliran Hakekok dan ritual mandi bersama tidak dapat dibenarkan secara syariat Islam.
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, ritual mandi bareng itu terjadi pada Kamis (11/3/2021) sekira pukul 10.00 WIB.
"Ada 16 orang yang diamankan, terdiri dari lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak," kata Wakapolres Pandeglang, Kompol Riky Crisma Wardana, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis.
Lewat pendalaman yang dilakukan oleh pihak kepolisian, aliran Hakekok di Pandeglang baru sekali melangsungkan ritual mandi bareng.