Isu Kudeta Partai Demokrat
Sosok yang Tawari Gatot Nurmantyo jadi Ketum Demokrat, Ngaku Sempat Bertemu Moeldoko
Eks Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo mengaku dirinya sempat ditawari seseorang untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.
Editor: Mohamad Yoenus
Bahkan, Gatot mengakui, sudah bertemu dan berdiskusi dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebelum KLB terjadi.
Ia sama sekali tak terkejut atas prosesi KLB yang terjadi pada Jumat (5/3) lalu, di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Saya sudah bertemu dengan Pak Moeldoko."
"Sama sekali saya tidak terkejut, karena saya sudah diskusi dengan beliau tersebut dan semua apa yang disampaikan persis terjadi," kata Gatot.
Menanggapi keterlibatan Moeldoko yang juga purnawirawan TNI, ia menyinggung soal etika dan kehormatan prajurit.
"Saya lebih ingin berbicara terdepan, mengajak siapapun mantan prajurit TNI yang ingin melanjutkan pengabdian melalui bidang politik."
"Mari bersama-sama kita melandasinya dengan etika dan kehormatan prajurt. Etika politik yang berkerpibadian," pungkasnya.
Baca juga: Darmizal Menangis Ngaku Menyesal Pernah Bantu SBY, Kader Demokrat: Dulu Kabur Jadi Relawan Jokowi
SBY: Rasa Malu dan Bersalah Saya, Pernah Memberikan Jabatan kepada Moeldoko
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan rasa malu karena telah memberikan kepercayaan jabatan kepada Moeldoko.
Tentunya, saat SBY menjadi presiden, Moeldoko pernah ditugaskan menjadi Panglima TNI.
Terlebih, saat ini, Moeldoko terpilih menjadi Ketua Partai Demokrat (PD) lewat kongres luar biasa (KLB) di Sumatera Utara (Sumut).
Hal itu disampaikan SBY mengawali pidatonya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat yang juga disiarkan kanal YouTube Kompas TV, Jumat (5/3/2021) malam.
"Rasa malu dan rasa bersalah saya, yang beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya.
Saya memohon ampun kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," kata SBY.
Baca juga: Benarkan Sikap Presiden soal KLB Demokrat, Hendri Satrio: Pak Jokowi Itu Begini-begini Jago
SBY juga menyindir sikap yang dilakukan Moeldoko hanya mendatangkan rasa malu.