Breaking News:

Pembunuhan Berantai

Polisi Temukan Sperma di Jasad Janda Muda, Pelaku Pembunuhan Berantai Diduga Sempat Rudapaksa Korban

Kapolresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo menyebut pelaku pembunuhan berantai di Bogor, Jawa Barat, MRI (21), positif menggunakan narkoba.

TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Tersangka MRI (21) pelaku pembunuhan 2 perempuan muda di Bogor menunjukan wajah tenang saat digiring petugas di Mapolres Bogo, Kamis (11/3/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Kapolresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo menyebut pelaku pembunuhan berantai, MRI (21) diduga sempat merudapaksa seorang korbannya.

Hal ini berdasarkan temuan cairan sperma di dalam jasad korban.

Selain itu, pelaku ternyata juga positif menggunakan narkoba.

Dilansir TribunWow.com, Susatyo mengatakan jenis narkoba yang dipakai MRI adalah pil ekstasi inex.

Meskipun menggunakan narkoba, MRI disebutnya dalam kondisi sadar saat membunuh DP (17) dan EL (23).

"Pelakunya tunggal, dilakukan secara sadar dan dari hasil interograsi bahwa tersangka tidak jera dengan pembunuhan yang pertama," ucap Susatyo, dikutip dari Kompas.com, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Tunjukkan Raut Wajah Tenang, Pelaku Pembunuhan Berantai di Bogor: Saya Benci sama Perempuan

Baca juga: Kronologi Pelaku Pembunuhan Berantai di Bogor Bunuh Dua Korbannya, Tak Butuh Waktu Lama Buang Jasad

Sebelum ditangkap, MRI sempat melarikan diri hingga hidup berpindah-pindah tempat.

Untuk menangkap MRI, polisi bahkan melakukan penyelidikan di Jakarta Selatan sampai Indramayu.

"Tersangka ditangkap di tempat persembunyian terakhirnya di kosannya wilayah Depok, hasil keterangan 15 saksi yang diperiksa," sambungnya.

Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Harun mengungkap awal mula terbongkarnya kasus pembunuhan berantai tersebut.

Ia mengatakan, korban EL diduga mengalami kekerasan seksual sebelum tewas dibunuh.

Dugaan itu muncul seusai hasil visum menunjukkan adanya bekas sperma di jasad korban.

Saat ditemukan, jasad EL dalam posisi membungkuk ke sisi kiri.

Kala itu, EL menggunakan setelan kemeja dan jaket abu-abu, celana jeans, dan sepatu.

"Kita melihat dari barang bukti yang ada dari korban, itu ada sperma di alat kelamin korban," jelas Harun, Kamis (11/3/2021).

Baca juga: Alasan Pelaku Lakukan Pembunuhan Berantai di Bogor, Polisi Singgung soal Kecenderungan Aneh Pelaku

Baca juga: Dengan Ekspresi Datar, Ini Pengakuan Pelaku Pembunuhan Berantai yang Bunuh 2 Wanita dalam 2 Minggu

Ekspresi Datar MRI

Saat menjalani proses rekonstruksi, raut wajah MRI tampak datar dan tak menunjukkan penyesalan.

Kepada polisi, MRI mengaku tak membungkus jasad korban kedua sebelum membuangnya di pinggir jalan.

"Mayat yang kedua ini enggak saya bungkus plastik, tapi langsung saya keluarin saja karena kondisinya dilipat di dalam tas ransel," kata MRI.

"(Dibuang) Gak sampai lima menit. Cuma ditarik aja (tasnya)."

Saat diinterogasi polisi, MRI mengaku membunuh kedua wanita itu lalu menekuk jasadnya agar muat dimasukkan di tas gunung atau carrier.

Mayat janda muda berinisial EL (23) dibuang di pinggir Jalan Trobosan, kawasan Gunung Geulis, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Sementara itu, mayat siswi SMA, DP (18), dibuangnya di pinggir jalan kawasan Cilebut, Tanah Sareal, Kota Bogor.

"Kepalanya di atas," jelas MRI saat ditanya caranya memasukkan jasad dalam tas gunung, dikutip dari TribunnewsBogor.com, Kamis (11/3/2021).

Baca juga: Sosok Korban Pembunuhan Berantai di Bogor, Terakhir Pamit ke Keluarga Hendak Pergi Kondangan

Pembunuhan Berjarak Tak Lebih dari 2 Minggu

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut pelaku mengajak kedua korban kencan sebelum membunuh.

Menurut Susatyo, kedua pembunuhan itu hanya berselang kurang dari dua minggu.

"Antara kejadian pertama dengan kejadian yang kedua dari 25 februari sampai dengan tanggal 10 Maret itu ada sekitar dua minggu," kata Susatyo.

Tak hanya itu, ternyata kedua pembunuhan itu dilakukan pelaku di penginapan yang sama di kawasan Puncak Bogor.

Namun, kamar yang digunakan pelaku membunuh kedua korban berbeda.

"Di sebuah penginapan daerah Puncak dua-duanya di tempat yang sama hanya beda kamar," sambung Susatyo.

Lebih lanjut, Susatyo menjelaskan cara pelaku merayu korban yang dikenal lewat media sosial.

Menurut Susatyo, pelaku mengiming-imingi uang pada kedua korban agar mau bertemu.

Setelah bertemu dan berkencan, pelaku langsung menghabisi nyawa korban.

"Modusnya sama yaitu berkenalan melalui media sosial kemudian mereka berjumpa dengan iming iming uang dan sebagainya diajak jalan-jalan ke daerah Puncak," jelas Susatyo.

"Kemudian sampai di Puncak selesai berkencan kemudian dihabisi nyawanya dengan mencekik ini sesuai dengan hasil autopsi."

Dalam melancarkan aksinya, pelaku sengaja mengincar wanita muda.

"Jadi dari dua ini motifnya masih sama supaya bisa berkencan dan juga menikmati korbannya, kemudian melakukan pembunuhan dengan sasarannya perempuan maka sasarannya adalah yang mudah dia kuasai," tutur Susatyo. (TribunWow.com/Tami)

Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul  Kronologi Lengkap Pembunuhan Berantai di Bogor, Pelaku Terancam Hukuman Mati,  TribunnewsBogor.com dengan judul Jadi Korban Pembunuhan Berantai, 2 Gadis Bogor Dibunuh di Penginapan Puncak : Cuma Beda Kamar, dan Motif Pembunuhan 2 Perempuan di Bogor Terungkap, Wanita Muda Jadi Incaran Pelaku

Tags:
Pelaku pembunuhan berantaiPembunuhan berantai di BogorSosok korban pembunuhanPembunuhan BerantaiBogor
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved