Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Khawatirkan Nama Jokowi Dibawa-bawa, Ade Armando Dukung Moeldoko Mundur dari KSP: No Big Deal

Pengamat komunikasi politik Ade Armando menilai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebaiknya mundur dan fokus di Partai Demokrat.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS/HERUDIN/Instagram @jokowi
Kolase foto Kepala KSP Moeldoko dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Lagipula bagi Moeldoko sendiri tidak penting juga untuk terus bertahan di posisi Ketua KSP," ungkit Ade.

"Jadi mestinya no big deal, dia tidak akan kehilangan banyak," lanjutnya.

"Logis saja kalau dia lebih baik berkonsentrasi di Partai Demokrat karena dia harus memimpin upaya konsolidasi internal yang butuh perhatian, energi, dan waktu," tambah Ade Armando.

Lihat videonya mulai dari awal:

Pengamat Andaikan Moeldoko Tak Terpilih Ketum

Pengamat politik Adi Prayitno menilai pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat Moeldoko menjadi sorotan publik karena jabatannya yang dekat dengan Istana.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Primetime News di Metro TV, Selasa (9/3/2021).

Diketahui Moeldoko kini menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP).

Baca juga: Kesaksian DPC Hadiri KLB Demokrat: Tiba-tiba Jhoni Allen Ketok Palu Ketua Umum adalah Moeldoko

Menanggapi keterlibatan Moeldoko dalam isu kudeta melalui kongres luar biasa (KLB) Demokrat, Adi Prayitno mendukung sang Kepala KSP mengundurkan diri atau Istana memberi teguran keras.

"Publik tahu setiap hari Moeldoko ini KSP. Setiap hari ngantornya di Istana, setiap hari berinteraksi dengan presiden, dengan menteri-menteri. Enggak mungkin orang enggak mengait-ngaitkan ini dengan persoalan Istana," jelas Adi Prayitno.

Suasana kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021), Jumat (5/3/2021)
Suasana kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021), Jumat (5/3/2021) (Youtube/KompasTV)

Ia menyebut sosok yang mendesak Moeldoko mundur dari jabatannya adalah para pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Kasus ini dikhawatirkan dapat merusak kredibilitas Jokowi.

Adi menyinggung ada dampak lain yang mungkin terjadi jika Moeldoko melanjutkan manuver politiknya di Demokrat.

"Tentu Istana akan selalu dikaitkan dengan kasus KLB. Ini terkait dengan status Moeldoko sebagai Ketua KSP," ungkap pakar politik ini.

Halaman
123
Tags:
JokowiAde ArmandoMoeldokoKantor Staf Presiden (KSP)Partai DemokratKongres Luar Biasa (KLB)DeliserdangSumatera Utara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved