Kecelakaan Maut Bus Sri Padma Kencana
Duduk di Belakang Sopir, Korban Selamat Kecelakaan Maut Bus Padma Ungkap Kesaksian Sempat Cium Bau
Mimin Mintarsih (52), seorang penumpang bus Sri Padma Kencana yang selamat, mengungkapkan detik-detik sebelum kecelakaan maut terjadi.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Mimin Mintarsih (52), seorang penumpang bus Sri Padma Kencana yang selamat, mengungkapkan detik-detik sebelum kecelakaan maut terjadi.
Dilansir TribunWow.com, diketahui bus yang mengangkut rombongan siswa peziarah itu terguling masuk jurang di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.
Menurut Mimin, dirinya duduk dua bangku dari belakang sopir.

Baca juga: Fakta-fakta Kecelakaan Maut Bus Padma di Cae: Angkut Tur Siswa SMP, hingga Kesaksian Korban Selamat
Warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang itu bersama dua anaknya, masing-masing berusia 2 dan 11 tahun.
Saat mencapai Tanjakan Cae, para penumpang mencium bau sangit dari kampas rem.
Seorang penumpang meminta sopir untuk mengecek kendaraan.
Sopir lalu menyebut remnya blong.
"Sopir bilang remnya blong," kata Mimin, dikutip dari Kompas.com.
Pada saat itu bus mulai oleng sebelum akhirnya terguling ke jurang sedalam 5 meter.
Para penumpang langsung panik dan berteriak-teriak.
"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang. Semua orang teriak Allahuakbar, takbir," lanjutnya.
Mimin sendiri sempat menyelamatkan diri dan mencari anaknya.
Baca juga: Kesaksian Tim SAR Ungkap Detik-detik Evakuasi Paling Menyulitkan, Korban Kehimpit di Ujung Bus Padma
Kedua anaknya terpental ke bagian belakang bus.
Ia lalu berhasil keluar dari bus yang sudah terguling 180 derajat.
"Saya terjepit jok, saya merangkak cari anak saya dan keluar dari bus," tutur Mimin.
Menurut Kepala Subbagian Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana, total rombongan dalam bus sebanyak 59 orang.
Sebelumnya bus berangkat dari Cisalak, Subang menuju Pamijahan, Tasikmalaya.
Kemudian bus kembali dalam perjalanan pulang dari Tasikmalaya menuju Subang melewati Wado, Sumedang.
"Rombongan peziarah pulang dari Pamijahan Tasikmalaya via Wado Sumedang," jelas Dedi, Rabu malam.
Kronologi tersebut dikonfirmasi Danpos Koramil Wado Pelda Nandang.
Ia menyebut bus bernomor polisi T 7591 TB itu terguling saat melewati Tanjakan Cae yang memang dikenal rawan kecelakaan.
"Saat itu, bus dari arah Malangbong, Kabupaten Garut, menuju Sumedang mengalami kecelakaan di Tanjakan Cae yang berada di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi," kata Nandang, dikutip dari TribunJabar.id.
Kesaksian Warga Setempat
Dikutip dari Kompas TV, terdapat kesaksian warga sekitar yang menceritakan sesaat sesudah bus mengalami kecelakaan dan masuk jurang dengan perkiraan kedalamannya mencapai 5 meter.
Satu di antara warga yang bernama Nadi mengetahui kejadian sesaat setelah bus mengalami kecelakaan masuk jurang.
Nadi menceritakan bahwa pada saat itu keadaan di sekitar padam, lampu listrik mati.
Ia juga menambahkan informasi yang didapatkan berasal dari mobil yang melintas ke bawah.
“Lampu listrik mati, ada mobil di bawah kasih tahu, katanya ada elf kecelakaan,” jelas Nadi.
Nadi seketika mendatangi lokasi kejadian yang tidak jauh dari kediamannya.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Bus Sri Padma di Tanjakan Cae Sumedang, Korban: Ada Bau Sangit Kampas Rem
Baca juga: Dugaan Penyebab Kecelakaan Maut Bus Padma, dari Skill Sopir yang Kurang hingga Rem Blong
Ia terkejut ketika yang ia lihat bukan Elf melainkan bus dengan posisi sudah terbalik atapnya berada di bawah.
Nadi juga menceritakan tentang kapan kejadian bus tersebut mengalami kecelakaan dan masuk ke jurang.
“Kalau kejadiannya mungkin 18.30 WIB, setelah salat Maghrib,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan dari arah mana dan menuju kemana laju bus sesaat sebelum mengalami kecelakaan.
“Itu arah dari Tasikmalaya, Pamijahan, habis wisata ziarah dari Subang," jelas Nadi.
Nadi tidak mengetahui terkait berapa pastinya korban yang mengalami kecelakaan tersebut.
Ia hanya mengungkapkan bahwa masyarakat sekitar hanya membantu evakuasi korban.
“Kurang tau sih ya, evakuasi ada yang kesana, ada yang kesitu jalurnya,” ungkap Nadi.
“Cuman kata personil bilang, ada 63 orang,” imbuhnya.
Nadi juga memberikan saran terkait informasi akurat lainnya yang bisa didapatkan oleh wartawan Kompas Tv di lokasi keajdian.
Ia mengatakan, informasi akurat tersebut berasal dari korban selamat yang sekarang dalam keadaan seperti dirinya, hanya luka ringan di Puskesmas terdekat.
“Kalau mau lebih akurat, ada penumpang yang masih bleger kayak saya begini dia, sehat wal’afiat, dia ada di puskesmas, masih begini," ujar Nadi.
“Bahkan dia nyeritain waktu guling-guling juga dia masih sadar, coba aja biar lebih akurat,” tutupnya kepada wartawan Kompas TV.
(TribunWow.com/Brigitta/Adi)