Isu Kudeta Partai Demokrat
Benarkan Sikap Presiden soal KLB Demokrat, Hendri Satrio: Pak Jokowi Itu Begini-begini Jago
Pengamat Politik, Hendri Satrio membenarkan sikap dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menyikapi persoalan di Partai Demokrat.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
"Kalau dukung SBY baru dia turun ke menara lalu bilang saya mau reshuffle. Direshuffle udah Pak Moeldoko," jelas Hendri Satrio.
"Presiden Jokowi tidak pernah mau berbeda dengan masyarakat," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 22.11:
Sebut Moeldoko Tak akan Bisa Besarkan Demokrat Tanpa SBY
Dalam kesempatan lain, Hendri Satrio menyebut bahwa keterlibatan Moeldoko hanya memiliki tujuan jangka pendek.
Hal itu disampaikan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Senin (8/3/2021).
Menurutnya, tidak mudah bagi Moeldoko untuk membesarkan dan mengembangkan nama Partai Demokrat, andai nantinya mendapatkan legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemkumham).
Dirinya menyebut bahwa Partai Demokrat tidak bisa dilepaskan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya rasa yang sangat dilupakan oleh Pak Moeldoko dkk stigma atau stampel dari Partai Demokrat ini ya SBY," ujar Hendri Satrio.
"Jadi kalau tanpa SBY, ini bukan Demokrat," imbuhnya.
"Jadi kalau kemudian Pak Moeldoko susah-susah bikin KLB, terus enggak ada SBY-nya, enggak akan bisa mengembangkan atau memperbesar lagi Demokrat," jelasnya.
Baca juga: Soal Kisruh Demokrat, Pengamat: Ujian bagi AHY, Godaan bagi Moeldoko, Tes bagi Kemenkumham
Baca juga: KTA Partai Demokrat Moeldoko Dipertanyakan, Max Sopacua Samakan dengan Milik AHY pada 2016
Oleh karenanya, Hendri Satrio menyebut bahwa langkah yang dilakukan oleh Moeldoko tidak memiliki tujuan jangka panjang.
Ia menyakini hanya untuk kepentingan di Pilpres 2024 mendatang.
"Jadi saya menilainya kemungkinan besar memang tujuannya jangka pendek, hanya memanfaatkan kekuatan Demokrat yang ada saat ini sampai 2024," kata Hendri Satrio.
"Setelah itu enggak mungkin membesarkan Demokrat lagi, karena stampel tadi."