Isu Kudeta Partai Demokrat
Siap Maafkan Moeldoko soal KLB Demokrat, Andi Mallarangeng: Ajak Kawan-kawan Buat Partai Baru
Sekjen Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menyebut masih bersedia untuk memafkan Kepala Staf Presiden (KPS) Moeldoko.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menyebut masih bersedia untuk memaafkan Kepala Staf Presiden (KPS) Moeldoko.
Sebagaimana diketahui, Moeldoko menjadi pihak ekternal yang terlibat dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).
Hal itu dibuktikan saat Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres luar biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Baca juga: Menangis Tersedu-sedu, Darmizal Menyesal Dukung SBY, Sebut Ada Kewajiban Setoran ke Partai Demokrat
Baca juga: Razman Arif Sebut AHY Grasah-grusuh Datangi Kemenkumham soal KLB Demokrat: Mestinya Kami yang Datang
Menurut Andi, langkah Moeldoko yang sebenarnya tidak etis tersebut, masih bisa memaklumi.
Hanya saja dengan catatan yang bersangkutan menyadari kesalahannya dan menghentikan hasrat politik tersebut.
"Tentu saja kita siap memafkan Pak Moeldoko, tentu saja dengan catatan beliau menyadari kesalahannya," ujar Andi, dikutip dalam acara Prima Talk, Selasa (8/3/2021).
Andi menyakini bahwa cepat atau lambat Moeldoko akan menyadari fakta yang sebenarnya terjadi dalam KLB.
"Lama-lama Pak Moeldoko tahu juga bahwa yang memilih dia itu abal-abal semuam," kata dia.
"Kalau abal-abal semua, ini berarti sebenarnya ngapain meneruskan sesuatu yang tidak ada legalitasnya," imbuhnya.
Andi lantas menyarankan kepada Moeldoko dan pelaku KLB lainnya untuk membuat partai baru.
Dengan begitu menurut Andi bisa ditentukan langsung kepengursannya, tanpa ada pihak yang melarang ataupun mempersoalkan.
"Lebih baik ajak lah kawan-kawan itu bikin partai baru, sekjen boleh Pak Jony Allen dan Pak Marzuki jadi dewan pembina, enggak apa-apa
Baca juga: Ikut KLB Partai Demokrat, Gerald Piter Ungkap 3 Kerancuan, dari KTA Moeldoko hingga Pemilihan Ketum
Lebih lanjut, jika Moeldoko dkk masih akan menggunakan nama Partai Demokrat, Andi menegaskan tidak akan rela.
"Namanya boleh apapun terserah mau bikin nama apa. Baru kita bisa bersahabat, bisa bersejalan," ucapnya.
Tetapi kalau tetap pakai nama Partai Demokrat, ya bagaimana, gimana ceritanya," pungkasnya.