Terkini Daerah
Jadikan Anaknya PSK, Ibu Ngaku Korban Sukarela karena Mau Bantu Bayar Utang, Segini Tarif Layanannya
Polisi berhasil mengungkap kasus prostitusi online di balik pembunuhan wanita asal Bandung, Jawa Barat, M (17).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Polisi berhasil mengungkap kasus prostitusi online di balik pembunuhan wanita asal Bandung, Jawa Barat, M (17).
Sebelumnya, M ditemukan tewas seusai melayani seorang pelanggan di sebuah hotel di Kediri, Jawa Timur, Minggu (28/2/2021).
Dilansir TribunWow.com, selain M, ternyata ada juga wanita di bawah umur yang menjadi korban prostitusi online tersebut, yakni T (16).
T dijual oleh kedua orangtua kandungnya, NR (38), dan DI (35).

Baca juga: Terbongkar Prostitusi Online di Makassar, 12 Pria dan 4 Wanita Kepergok di Kamar, Tarif Rp 500 Ribu
Baca juga: 5 Fakta Ibu JaDIn Putrinya PSK, sang Anak Rela demi Lunasi Utang hingga Kini Alami Trauma
Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka, bersama dengan Deri Kurniawan (DK), kekasih M yang menjadi muncikari.
"Jadi kami tetapkan 3 orang tersangka, Deri Kurniawan (DK) mucikari atas korban M, kemudian DI (35) dan NR (38), orangtua korban T," jelas Kasatreskrim Polresta Kediri, AKP Verawati Taib dikutip dari SURYA.co.id,, Selasa (9/3/2021).
Tersangka NR mengaku terpaksa menjajakkan putrinya pada pria hidung belang.
Ia menyebut T dengan suka rela menjadi PSK demi membantu membayar utang.
"Dia (korban T) tiba-tiba datang ke sini ngomongnya mau membantu mama. Karena tahu mamanya terlilit utang Rp 3 juta ke orang," ucap NR, Selasa (9/3/2021).
"Saya sama sekali tidak pernah memaksa anak saya untuk melakukan itu."
Baca juga: Beralasan Miskin dan Banyak Utang, Pasutri Tega JaDIn Anak PSK yang Layani hingga 5 Pria per Hari
Baca juga: Seusai Berhubungan Badan, Pria Hidung Belang Tega Bunuh PSK Asal Bandung karena Tak Diberi Diskon
Selain itu, NR menyebut uang hasil prostitusi digunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ia yang memiliki 7 anak mengaku kesusahan membiayai hidup buah hatinya hingga nekat menjadikan T sebagai PSK.
"Saya punya anak 7, keluarga saya ini pemulung. Jadi semua uang hasil ini langsung saya kirimkan ke Bandung untuk kebutuhan minum susu anak saya di rumah," kata NR.
Dalam menjalankan bisnis haramnya, NR mulanya menawarkan jasa pijat dengan tarif Rp 250-350 ribu.
Namun, tarif tersebut tak termasuk layanan seks yang diberi T.
Ia mematok tarif Rp 700 ribu untuk jasa pijat dan layanan plus dari putrinya.
"Untuk tarif sekali layanan pijat ini mulai Rp 250.000-350.000. Kemudian jika mau ditambahkan layanan plus itu maka pelanggan ini harus menambahkan uang sekitar Rp 350 ribu," terang AKP Verawati.
"Jadi total untuk keseluruhan layanan ada Rp 700 - 800 ribu."
Layani 5 Tamu per Hari
Dikutip TribunWow.com dari TribunKediri.com, T kini tengah mendapat pendampingan psikologis untuk menghilangkan trauma.
T mengaku mengetahui persis kasus pembunuhan yang menewaskan M di hotel di Kediri itu.
Diketahui, T dan M telah berteman sejak kecil.
Keduanya juga terjun ke dunia prostitusi online yang mana T dijual oleh orangtuanya sedangkan M dijual oleh adik dari ibu T.
T kini ditempatkan di safe house sembari menjalani pendampingan psikologis.
"Kami memberikan upaya pendampingan dan perlindungan karena usianya masih usia anak-anak," jelas pekerja sosial dari Kemensos, Bintaryana Anggraeni.
"Karena bagaimanapun (T) masih terus terbayang temannya (M) yang meninggal dunia. Ada trauma," jelas Bintaryana.
Orangtua T, NR dan DI mengaku terpaksa menjual anak mereka menjadi PSK karena kebutuhan ekonomi yang mendesak serta terlilit utang.
TW minimal melayani paling tidak satu tamu di hari biasa.
"Kalau untuk weekday minimal 1 tamu yang dilayani. Tetapi kalau weekend tamu yang dilayani ada 3-5 orang dalam sehari," ungkap AKP Verawati. (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari SURYA.co.id dengan judul Pengakuan Pasutri Asal Bandung yang Lacurkan Anaknya di Kota Kediri, Uang untuk Beli Susu, dan Pasutri Lacurkan Anaknya di Kediri, Pasang Tarif Rp 350 Ribu Buat Layanan 'Mantab-mantab', Sehari Layani 5 Pria