Vaksin Covid
Baru Tiba di Indonesia, Vaksin AstraZeneca Lebih Aman untuk Lansia? Simak Kata Satgas Covid-19
Ketua Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K Ginting menjelaskan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang baru saja tiba di Tanah Air.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
"Tapi karena ini juga karena vaksin yang penemuannya baru, tentu kita tetap harus mempunyai kehati-hatian di dalam menyeleksi mereka yang akan mau diberikan vaksin dari kelompok viral factor," tambah Alexander.
Lihat videonya mulai dari awal:
Beredar Isu Vaksin Covid-19 Akibatkan Kemandulan, Benarkah?
Vaksin Covid-19 yang masih terus diteliti mengundang mitos dan isu di masyarakat global.
Dilansir TribunWow.com, World Health Organization (WHO) lalu mengklarifikasi sejumlah mitos terkait vaksin Covid-19.
Hal itu disampaikan Kepala Departemen Imunisasi, Vaksin, dan Biologis WHO Dr Katherine O'Brien dalam laman resmi who.int.
Baca juga: Sakit Kepala setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Apakah Berbahaya? Ini Cara Mengatasinya
Isu pertama adalah vaksin yang mencegah penularan Virus Corona ini dapat menyebabkan kemandulan.
"Vaksin yang disuntikkan tidak dapat menyebabkan kemandulan," tegas Katherine O'Brien.
"Rumor ini telah banyak beredar dan dikaitkan dengan vaksin yang berbeda. Tidak ada kebenaran pada rumor ini. Tidak ada vaksin yang menyebabkan kemandulan," jelasnya.

Selain itu, beredar pula penyuntikan vaksin dapat mengubah DNA orang yang menerimanya.
Menurut O'Brien, mitos ini dapat dibantah secara ilmiah.
"Kami seringkali mendengar rumor ini," ungkapnya.
Ia memberi contoh pada vaksin mRNA tidak terbukti menambahkan DNA dalam tubuh manusia.
"Kami punya dua vaksin sekarang yang disebut vaksin mRNA dan tidak mungkin mRNA dapat mengubah DNA," papar O'Brien.