Breaking News:

Vaksin Covid

Kabar Terbaru Covid-19 Varian Baru yang juga Dideteksi di Indonesia, WHO: Lebih Mudah Ditularkan

World Health Organization (WHO) membenarkan adanya temuan variasi baru Covid-19 di berbagai belahan dunia.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
sciencefocus.com
Ilustrasi Virus Corona. Terbaru, WHO membenarkan adanya temuan varian baru Covid-19 di berbagai belahan dunia, yakni B117, B1351, dan P1. 

"Penelitian yang masih berjalan berupaya memastikan efek vaksin ini terhadap variasi virus baru," ungkapnya.

Lihat videonya mulai dari awal:

Beredar Isu Vaksin Covid-19 Akibatkan Kemandulan, Benarkah?

Vaksin Covid-19 yang masih terus diteliti mengundang mitos dan isu di masyarakat global.

Dilansir TribunWow.com, World Health Organization (WHO) lalu mengklarifikasi sejumlah mitos terkait vaksin Covid-19.

Hal itu disampaikan Kepala Departemen Imunisasi, Vaksin, dan Biologis WHO Dr Katherine O'Brien dalam laman resmi who.int.

Baca juga: Sakit Kepala setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Apakah Berbahaya? Ini Cara Mengatasinya

Isu pertama adalah vaksin yang mencegah penularan Virus Corona ini dapat menyebabkan kemandulan.

"Vaksin yang disuntikkan tidak dapat menyebabkan kemandulan," tegas Katherine O'Brien.

"Rumor ini telah banyak beredar dan dikaitkan dengan vaksin yang berbeda. Tidak ada kebenaran pada rumor ini. Tidak ada vaksin yang menyebabkan kemandulan," jelasnya.

Presiden Jokowi menerima suntikan vaksin pertama Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021) di Istana Merdeka, Jakarta.
Presiden Jokowi menerima suntikan vaksin pertama Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021) di Istana Merdeka, Jakarta. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Selain itu, beredar pula penyuntikan vaksin dapat mengubah DNA orang yang menerimanya.

Menurut O'Brien, mitos ini dapat dibantah secara ilmiah.

"Kami seringkali mendengar rumor ini," ungkapnya.

Ia memberi contoh pada vaksin mRNA tidak terbukti menambahkan DNA dalam tubuh manusia.

"Kami punya dua vaksin sekarang yang disebut vaksin mRNA dan tidak mungkin mRNA dapat mengubah DNA," papar O'Brien.

Halaman
123
Tags:
Vaksin Covid-19Virus CoronaVaksinCovid-19WHO
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved