Vaksin Covid
Kabar Terbaru Covid-19 Varian Baru yang juga Dideteksi di Indonesia, WHO: Lebih Mudah Ditularkan
World Health Organization (WHO) membenarkan adanya temuan variasi baru Covid-19 di berbagai belahan dunia.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - World Health Organization (WHO) membenarkan adanya temuan variasi baru Covid-19 di berbagai belahan dunia.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Kepala Teknis Covid-19 WHO Dr Maria Van Verkhove di laman resmi who.int.
Diketahui varian baru Covid-19 strain B117 turut ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.

Baca juga: Beredar Isu Vaksin Covid-19 Akibatkan Kemandulan, Benarkah? WHO Ungkap Sederet Mitos dan Faktanya
Selain strain tersebut, ada pula varian lain yang ditemukan WHO.
"WHO dan rekanan sedang mengusut tiga varian virus yang dikhawatirkan sedang bermunculan di berbagai belahan dunia," ungkap Maria Van Verkhove.
"Pertama adalah B117 yang pertama diidentifikasi di Inggris. Kedua adalah B1351 yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan. Lalu ketiga adalah P1 yang pertama kali beredar di Brazil, tapi kemudian diidentifikasi di antara pengunjung yang tiba di Jepang," jelasnya.
Menurut dia, para ilmuwan tengah meneliti daya penularan varian baru dan dampaknya terhadap pengobatan yang harus dilakukan.
Hal yang juga menjadi perhatian adalah efektivitas vaksin terhadap varian baru Virus Corona.
"Kami tengah meneliti mutasi virus ini dalam hal transmisi, tingkat keparahan, dan potensi dampak pada diagnosis, pengobatan, dan vaksin," kata Van Verkhove.
Baca juga: WHO Ungkap Efektivitas Vaksin dalam Menangkal Varian Baru Covid-19: Sangat Mungkin Ubah Komposisi
Sejauh ini informasi yang didapat adalah meningkatnya daya transmisi pada virus variasi B117 dan B1351.
"Hal ini merupakan dampak mutasi yang membuat virus ini lebih mudah menempel pada sel manusia," terangnya.
Selain itu, pada variasi P1 belum diketahui tingkat transmisinya karena masih diteliti.
Varian baru juga diperkirakan membuat gejala penyakit yang lebih parah daripada Covid-19.
"Pada aspek tingkat keparahan, beberapa penelitian di Inggris menunjukkan variasi B117 menimbulkan gejala yang lebih parah," papar Van Verkhove.
Mengenai keampuhan vaksin terhadap varian baru virus ini, Van Verkhove menjelaskan para peneliti di dunia masih perlu mendalami lebih lanjut.