Isu Kudeta Partai Demokrat
Sebut Andi Mallarangeng Galau, Max Sopacua Tawarkan Masuk Kepengurusan Partai Demokrat Hasil KLB
Pendiri Partai Demokrat sekaligus pendukung kKLB, Max Sopacua memberikan penawaran kepada Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Pendiri Partai Demokrat sekaligus peserta kongres luar biasa (KLB), Max Sopacua memberikan penawaran kepada Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng.
Dilansir TribunWow.com, Max Sopacua menawarkan jabatan kepada Andi Mallarangeng untuk ikut dalam kepengurusan Partai Demokrat hasil KLB.
Hal itu disampaikan dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi 'tvOne', Sabtu (6/3/2021).

Baca juga: Jawaban Max Sopacua saat Ditantang Andi Mallarangeng Sebutkan 1 Ketua DPD yang Hadir di KLB Demokrat
Baca juga: Pidato Perdana Moeldoko sebagai Ketum Demokrat Versi KLB, Berapi-api Serukan Kejayaan Demokrat
Sebagaimana diketahui, Max Sopacua dkk telah menggelar KLB di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Dalam KLB tersebut menetapkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan secara otomatis menjadi tandingan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dilansir TribunWow.com, Max Sopacua meminta kepada Andi dan kubu kepemimpinan AHY untuk beradu di pengadilan jika tidak menerima dengan hasil KLB tersebut.
Max Sopacua juga menilai Andi dan juga petinggi Partai Demokrat sedang merasa galau dengan adanya KLB tersebut.
Atas dasar itu, dirinya pun menawari Andi untuk bergabung dengan Partai Demokrat hasil KLB di bawah kepemimpinan Moeldoko.
"Kalau Anda mau dan Anda galau, atau teman-teman Anda galau, kami buka peluang untuk Anda menjadi pengurus di Partai Demokrat hasil KLB ini," ujar Max Sopacua.
"Anda mau jadi apa? Silakan, kami tampung Anda sebagai pengurus," tanyanya.
Menanggapi tawaran dari Max Sopacua, Andi tidak memberikan jawabannya.
Ia justru hanya tertawa.
Baca juga: Pengamat Sebut Tak Etis Moeldoko Jadi Ketum Demokrat, Minta Istana Tegur: Mainnya Kurang Cantik
Setelah itu, dirinya mengatakan tetap mengakui bahwa kepemimpinan Partai Demokrat yang sah adalah yang diketuai oleh AHY, bukan hasil dari KLB yang disebutnya abal-abal.
"Tentu saja kita akan mengantisipasi apapun yang mereka lakukan ini. Termasuk mereka akan mendaftar di Kemenkumham," kata Andi.
Andi lantas meminta adanya tindakan dari negara atau pemerintah, khususnya dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) yang memiliki kewenangan terkait partai politik.
Menurutnya, sebagai lembaga yang berintegritas, harusnya bisa dengan mudah menentukan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.
"Mudah-mudahan Kementerian hukum dan HAM tetap terjaga integritasnya, bisa melihat dengan jernih, bahwa mereka ini abal-abal semuanya," harap Andi.
"Tidak sesuai AD/ART, yang hadir pun abal-abal semua. Hantu blau," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 11.26:
Andi Mallarangeng Kasihan Moeldoko Jadi Ketum Abal-abal
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng buka suara tanggapi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Dalam KLB tersebut, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, didaulat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Dilansir TribunWow.com, Andi Mallarangeng mengaku kasihan dengan Moeldoko.

Baca juga: Jawaban Max Sopacua saat Ditantang Andi Mallarangeng Sebutkan 1 Ketua DPD yang Hadir di KLB Demokrat
Menurutnya, jabatan ketua umum yang diperoleh Moeldoko adalah abal-abal.
Pasalnya jabatan tersebut didapat berdasarkan KLB yang abal-abal.
"KLB abal-abal dan kemudian memilih ketum abal-abal," ujar Andi, dikutip dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Sabtu (6/3/2021).
"Sebenarnya kasihan saya melihat Pak Moeldoko, syahwat politiknya terlalu kuat untuk berkuasa," ucapnya.
"Sehingga mau menjadi ketum abal-abal dari sebuah kongres abal-abal."
Keyakinannya bahwa KLB tersebut abal-abal karena digelar tidak sesuai dengan syarat-syarat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Di antaranya menurut Andi adalah harus diusulkan dan dihadiri oleh dua per tiga ketua DPD dan setengah ketua DPC.
Serta mendapatkan izin dari Ketua Majelis Tinggi Partai, dalam hal ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono (AHY).
Sedangkan dikatakannya, tidak ada satupun ketua DPD yang hadir dalam KLB tersebut dan hanya ada segelintir ketua DPC.
"jadi ini semua enggak ada sama sekali memenuhi syarat AD/ART," kata Andi.
"Ini sebenarnya KLB abal-abal, dilakukan oleh orang-orang tidak jelas, bukan pemilik suara," tegasnya.
Baca juga: Sebut Manuver Moeldoko di Demokrat Kurang Cantik dan Tak Etis, Pengamat: Jadi Aneh dan Kontradiktif
Lebih lanjut, terkait keterlibatan Moeldoko, Andi memberikan sindiran.
Pasalnya sebelumnya, Moeldoko selalu membantah ketika disinggung soal gerakan pengambilalihan Partai Demokrat (PKD-PD).
"Sejak dulu kami bilang ini Moeldoko yang ada di belakangnya, sebagai elemen kekuasaan yang bermain," ungkapnya.
"Ketahuan sekarang, Moeldoko bohong. Waktu itu dia bilang hanya ngopi-ngopi, ternyata memang melakukan persekongkolan jahat, merencanakan untuk melakukan pendongkelan terhadap kepemimpinan Partai Demokrat yang sah," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)