Terkini Daerah
Bunuh Guru Ngaji, Pria di Banda Aceh Awalnya Tikam 2 Gadis Belia Pakai Pisau Dapur
Tersangka yang membunuh guru ngaji dan menikam 2 gadis di bawah umur ternyata masih memiliki hubungan kekerabatan dengan para korbannya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Alta bercerita, kesehariannya korban kerap dibantu oleh tersangka.
"Almarhumah sering menawarkan makan untuk tersangka. Bahkan bisa dikatakan tak ada masalah apapun, hingga tersangka tega melakukan pembunuhan itu," terang Alta.
Ia tak menyangka tersangka tega menghabisi Ramlah secara sadis.
"Keluarga menuntut tersangka dijatuhi hukuman mati. Saya tidak bisa bayangkan, almarhumah meninggalkan tiga anaknya yang masih kecil-kecil, masing-masing berumur 14 tahun, 10 tahun dan si balita Ulis 2,5 tahun," pungkas Alta.
Pengakuan Saksi Mata
Korban AI yang selamat mengaku sangat ketakutan ketika tersangka melakukan penerangan.
Setelah terluka karena serangan tersangka, AI bercerita dirinya sempat bersembunyi di lemari rumah.
Kala itu ia melihat tersangka berputar-putar di rumah korban sambil memegang pisau.
"Pertama, saya lihat ditusuk Nafis, lalu dia mengejar saya, terus memukul dan menusuk ke bagian telinga saya," ungkap AI kepada Serambi dengan terbata-bata. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari serambinews.com dengan judul Pembunuhan Sadis terhadap Guru Ngaji di Lamjabat Banda Aceh, Ini Kronologis Menurut Kepolisian dan Guru Ngaji Meninggal dengan Luka Tusuk, 2 Anak dan 1 IRT Juga Jadi Korban