Isu Kudeta Partai Demokrat
Sebut AHY Asyik dengan Kemudaannya, Marzuki Alie: Muda Tidak Punya Akar, Gampang Sekali Habisnya
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie mengkritik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie mengkritik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Marzuki menilai AHY kurang mampu berkomunikasi dengan para kader senior di partai berlambang mercy itu.
Hal itu berujung kepada munculnya gerakan kongres luar biasa (KLB).
Baca juga: Darmizal Sebut Moeldoko Bakal Gantikan AHY Jadi Ketum Demokrat: PD akan Jadi Pemenang Pemilu 2024
"Nah kebuntuan komunikasi inilah yang menimbulkan ketidakpuasan, menimbulkan persoalan."
"Apalagi isu-isu yang negatif tentang mengelola partai ini semakin hari semakin kencang."
"Itu yang menjadi pemicu gerakan KLB," ujar Marzuki, ketika wawancara khusus dengan Tribunnews.com secara daring, Kamis (4/3/2021).
Persoalan mau tidaknya AHY mendengarkan kader senior disebut Marzuki berpengaruh besar terhadap isu kudeta yang menimpa Partai Demokrat.
"Jangan melihat partai itu sudah besar, sudah banyak orang hebat di bawahnya."
"Ya jangan begitulah. Belajar dulu lah dengan orang-orang yang pernah memimpin partai ini," ungkapnya.
Mantan Ketua DPR RI itu mengimbau AHY sebagai ketua umum ada baiknya mengumpulkan para senior dan para pendiri yang membangun Demokrat untuk mendengarkan pengalaman mereka.
"Paling tidak dengan pengalaman orang-orang ini dia bisa kemas dalam pikirannya itu menjadi satu solusi untuk membawa partai ini menjadi lebih besar."
"Nah itu yang harus dilakukan, tapi dia asyik dengan kemudaannya," kritik Marzuki.
Dia mengungkap milenial atau kaum muda yang diperjuangkan AHY memang dapat menjadi kekuatan parpol untuk ke depannya.
Baca juga: Dipecat dari Demokrat, Tri Yulianto Beberkan Sifat SBY: Kalau Mau Nabok Orang Tidak Langsung
Hanya saja, AHY juga diminta tak lupa dengan para senior yang mampu memberikan pengalaman karena sudah malang melintang di dunia politik sebelum dirinya.
"Muda adalah kekuatan, betul. Tapi muda tidak punya akar gampang mas seperti buih di lautan, gampang sekali habisnya, tapi kalau dia mengakar ditunjang oleh akar-akar yang kuat dia akan kokoh berdiri," ujarnya.