Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Rencana KLB Demokrat Sudah Dipastikan, Ruhut Sitompul Bocorkan Waktu dan Tempat: Sudah 80 Persen

Mantan kader Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengungkapkan eks rekan-rekan partainya memastikan akan diselenggarakan kongres luar biasa (KLB).

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
Ruhut Sitompul bersalaman dengan Agus Harimurti Yudhoyono. Terbaru, Ruhut Sitompul mengungkap tempat dan waktu KLB Partai Demokrat. 

"Kalau bicara AD/ART, sebetulnya tidak mungkin diselenggarakan KLB itu," jelas Qodari.

"Tapi nanti peserta KLB akan berargumentasi, bahwa memang, maaf istilahnya, AD/ART ini dibikinnya akal-akalan," komentar dia.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memperingatkan upaya kudeta yang diklaim hendak dilakukan pihak luar kepada partainya, Rabu (24/2/2021).
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memperingatkan upaya kudeta yang diklaim hendak dilakukan pihak luar kepada partainya, Rabu (24/2/2021). (Kolase (Capture YouTube Partai Demokrat) dan (Instagram/@pdemokrat))

Ia menjelaskan alasan aturan itu dibuat akal-akalan adalah berdasarkan porsi suara setiap pengurusnya.

"Akal-akalannya apa? Satu, permintaan majelis tinggi. Kedua, apabila diminta dua per tiga DPD provinsi, separuh DPC kabupaten/kota, dan disetujui oleh ketua majelis tinggi," papar Qodari.

"Ini nanti yang dibilang akal-akalan. Karena apa? Sekarang partai ini kekuasaan tertingginya di mana? Ketua majelis tinggi atau peserta kongres?" lanjut pengamat politik itu.

Jika diteliti, jumlah suara Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebetulnya kalah dibandingkan para pengurus di daerah.

Baca juga: Dipecat dari Demokrat, Tri Yulianto Beberkan Sifat SBY: Kalau Mau Nabok Orang Tidak Langsung

"Apalagi kalau kita lihat di ART-nya, sebetulnya yang punya hak suara di kongres itu, majelis tinggi ada 9 (suara), DPP 5 (suara), kemudian DPD ke provinsi itu 2 (suara), provinsi ada 34 berarti 64 (suara)," kata Qodari.

"Kemudian DPC kabupaten/kota cuma 1 (tiap kota), berarti ada 500," lanjut dia.

"Jadi sesungguhnya suara paling besar itu adalah DPC dan DPD. Kok kalau mereka berkehendak harus dengan ketua majelis tinggi?" tambahnya.

Dengan begitu, Qodari mempertanyakan legitimasi suara ketua majelis tinggi dalam menyelenggarakan KLB.

Ditambah lagi dengan fakta AHY merupakan putra sulung SBY.

"Dan ketua majelis tinggi itu kita ketahui adalah SBY. Wakilnya adalah AHY. Orang melihat ini sudah dikunci sedemikian rupa untuk menjadi partai tertutup keluarga, begitu," tambah Qodari. (TribunWow.com/Brigitta)

Tags:
Kongres Luar Biasa (KLB)Partai DemokratRuhut SitompulTribunWow.comPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved