Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Nilai Demokrat Pecat 7 sebagai Langkah Blunder, Pengamat: Ini Jadi Bumerang dan Bom Waktu bagi AHY

Isu Kongres Luar Biasa (KLB) di internal Partai Demokrat terus menyeruak. Para petinggi Demokrat diminta tidak meremehkan isu tersebut.

Editor: Mohamad Yoenus
HO/ Tribunnews
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam acara rapat pimpinan Ketua Umum Demokrat dengan jajaran Ketua DPD, Jakarta, 1 Februari 2021. 

TRIBUNWOW.COM - Isu Kongres Luar Biasa (KLB) di internal Partai Demokrat terus menyeruak.

Para petinggi Demokrat diminta tidak meremehkan isu tersebut.

Sebab, partai berlambang mercy tersebut memang sudah lekat dengan tradisi kudeta mulai dari era Profesor Budi, Hadi Utomo hingga Anas Urbaningrum.

"Muncul pernyataan dinasti politik di partai Demokrat. Kudeta pun menyeruak di tengah publik."

Baca juga: Dicecar di Mata Najwa, Jhoni Allen Akui Beri Uang Kader Demokrat yang Temui Moeldoko, Biaya Apa?

Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat menghadiri webinar IRI (International Republican Institute), 19 Januari 2021.
Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat menghadiri webinar IRI (International Republican Institute), 19 Januari 2021. (instagram/@agusyudhoyono)

"Ini bisa terjadi. Pasalnya dari awal Partai Demokrat identik atau sarat dengan kudeta," ujar Pengamat Politik Jerry Massie dalam pernyataannya kepada Tribunnews.com, Kamis(4/3/2021).

Jerry melihat ada sebuah kesalahan fatal yang dilakukan Partai Demokrat yang memecat sejumlah kadernya seperti Damrizal, Jhoni Marbun dan lainnya.

"Saya nilai ini blunder bagi Demokrat."

"Memang ada 99 pendiri Demokrat tapi sejumlah pendiri tak bersama partai mercy biru."

"Memang saya nilai dengan keluarnya sejumlah nama seperti Max Sopacua, Roy Suryo sampai Marzuki Alie partai ini mulai pincang," kata Jerry.

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini juga melihat kemunculan dan keterlibatan para pendiri partai Demokrat bukan tanpa alasan.

Partai yang mengantarkan SBY jadi presiden RI tersebut elektabilitas dan popularitasnya terus tergerus.

Berdasarkan catatan partai Demokrat pada tahun 2009 mencapai 25 persen dan berhasil bertengger di 5 besar.

Prestasi puncak partai Demokrat pada pemilu tahun 2009 elektabilitas partai ini yaitu 25,39% suara, perolehan suara yang didapat meningkat tiga kali lipat.

Sejumlah partai pun berebut ingin berkoalisi dengan Partai Demokrat di antaranya PKS, PKB, PPP dan PAN.

Baca juga: Mengaku Tersinggung dengan Pernyataan Jansen, Max Sopacua: Anda Barangkali Masih di SMA Waktu Itu

Bencana datang saat sejumlah kader Demokrat tersandung perkara rasuah.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Partai DemokratAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)KudetaSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)Kongres Luar Biasa (KLB)Anas Urbaningrum
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved