Isu Kudeta Partai Demokrat
Nilai Demokrat Pecat 7 sebagai Langkah Blunder, Pengamat: Ini Jadi Bumerang dan Bom Waktu bagi AHY
Isu Kongres Luar Biasa (KLB) di internal Partai Demokrat terus menyeruak. Para petinggi Demokrat diminta tidak meremehkan isu tersebut.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Isu Kongres Luar Biasa (KLB) di internal Partai Demokrat terus menyeruak.
Para petinggi Demokrat diminta tidak meremehkan isu tersebut.
Sebab, partai berlambang mercy tersebut memang sudah lekat dengan tradisi kudeta mulai dari era Profesor Budi, Hadi Utomo hingga Anas Urbaningrum.
"Muncul pernyataan dinasti politik di partai Demokrat. Kudeta pun menyeruak di tengah publik."
Baca juga: Dicecar di Mata Najwa, Jhoni Allen Akui Beri Uang Kader Demokrat yang Temui Moeldoko, Biaya Apa?

"Ini bisa terjadi. Pasalnya dari awal Partai Demokrat identik atau sarat dengan kudeta," ujar Pengamat Politik Jerry Massie dalam pernyataannya kepada Tribunnews.com, Kamis(4/3/2021).
Jerry melihat ada sebuah kesalahan fatal yang dilakukan Partai Demokrat yang memecat sejumlah kadernya seperti Damrizal, Jhoni Marbun dan lainnya.
"Saya nilai ini blunder bagi Demokrat."
"Memang ada 99 pendiri Demokrat tapi sejumlah pendiri tak bersama partai mercy biru."
"Memang saya nilai dengan keluarnya sejumlah nama seperti Max Sopacua, Roy Suryo sampai Marzuki Alie partai ini mulai pincang," kata Jerry.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini juga melihat kemunculan dan keterlibatan para pendiri partai Demokrat bukan tanpa alasan.
Partai yang mengantarkan SBY jadi presiden RI tersebut elektabilitas dan popularitasnya terus tergerus.
Berdasarkan catatan partai Demokrat pada tahun 2009 mencapai 25 persen dan berhasil bertengger di 5 besar.
Prestasi puncak partai Demokrat pada pemilu tahun 2009 elektabilitas partai ini yaitu 25,39% suara, perolehan suara yang didapat meningkat tiga kali lipat.
Sejumlah partai pun berebut ingin berkoalisi dengan Partai Demokrat di antaranya PKS, PKB, PPP dan PAN.
Baca juga: Mengaku Tersinggung dengan Pernyataan Jansen, Max Sopacua: Anda Barangkali Masih di SMA Waktu Itu
Bencana datang saat sejumlah kader Demokrat tersandung perkara rasuah.