Terkini Daerah
Fenomena Tanah Berdarah di Sukoharjo Bikin Warga Merinding, Ahli Geologi Angkat Bicara
Warga Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo digemparkan dengan fenomena cairan merah pekat yang muncul di permukaan tanah milik warga.
Penulis: Ulfa Larasati
Editor: Claudia Noventa
Sekdes tersebut berharap bahwa munculnya cairan merah pekat dari permukaan tanah ini adalah fenomena alam biasa dan bukan merupakan pertanda buruk.
Baca juga: Viral Oknum Polisi Letuskan Pistol di Hotel, Pihak Manajemen Sebut Salah Paham: Miskomunikasi
Reaksi Pejabat Desa
Kabar fenomena tanah berdarah ini juga sampai ke telinga Kepala Dusun Pundungrejo, Andreas.
Andreas bahkan melihat langsung dan memberanikan diri menyentuh air berwarna merah tersebut.
"Itu airnya merah pekat seperti darah. Tapi tidak ada baunya," ungkapnya, Kamis (4/3/2021).
Menurut keterangannya, Andreas tidak berpikir bahwa cairan tersebut merupakan darah.
Sebab, tidak mengeluarkan bau amis.
Tak hanya itu, Andreas juga membeberkan tekstur air merah tersebut yang encer selayaknya air biasa.
"Encer dan tidak lengket. Kalau getah tanaman kan biasanya lengket," jelas Andreas.
Namun, asal air merah pekat tersebut belum bisa diidentifikati oleh pejabat dusun setempat sebab sampel air belum diambil.
Pendapat Ahli Geologi
Seorang Ahli Geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Eko Haryono, turut menanggapi fenomena tanah berdarah di Kabupaten Sukoharjo.
Eko menuturkan, cairan tersebut mirip dengan cairan pewarna.
Pendapatnya diperkuat dengan ciri-ciri air yang tidak memiliki bau, tidak lengket serta teksturnya yang encer seperti air pada umumnya.
Menurut penjelasan Eko, peneliti Geologi biasanya menggunakan cairan pewarna untuk meneliti aliran sungai bawah tanah.