Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Bukan Ingin Menghukum, Marzuki Alie Ungkap Alasan Laporkan AHY ke Polisi: Tahu-tahu Saya Dipecat

Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie mengaku harus menempuh jalur hukum dan mempolisikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
KOMPAS.com/Indra Akuntono
Marzuki Alie. Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie mengaku harus menempuh jalur hukum dan mempolisikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie mengaku harus menempuh jalur hukum dan mempolisikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta empat orang lainnya demi memulihkan nama baiknya.

Hal ini merupakan ujung dari pemecatan yang dilakukan AHY terhadap tujuh kader Partai Demokrat sebelumnya, Marzuki salah satunya.

Enam kader dipecat karena diduga terlibat kudeta. Sementara Marzuki sendiri dipecat karena disebut melanggar kode etik.

Baca juga: Sebut AHY Asyik dengan Kemudaannya, Marzuki Alie: Muda Tidak Punya Akar, Gampang Sekali Habisnya

Namun, Marzuki merasa dirinya difitnah karena disebut sebagai pengkhianat.

"Saya meminta pihak pengacara melaporkan ke penegak hukum."

"Kalau memang ada pasal-pasal pidana, tidak bermaksud untuk menghukum tetapi inilah satu-satunya pintu untuk memulihkan nama baik saya," ujar Marzuki, ketika wawancara khusus dengan Tribunnews.com secara daring, Kamis (4/3/2021).

Awalnya, Marzuki mengaku sudah mencoba berkomunikasi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) via aplikasi percakapan WhatsApp perihal fitnah yang ditujukan kepadanya.

Dia menyebutkan nama-nama yang menuduhnya kepada SBY dan meminta pembuktian, jika tak bisa dibuktikan dirinya meminta aturan partai ditegakkan. Namun SBY tak merespon.

"Tapi itu rupanya saya tunggu sehari, dua hari, belum ada (respons)."

"Akhirnya saya menyampaikan ke publik, saya sengaja singgung ketua umum, bahwa yang menyampaikan ke publik ini ring satunya AHY," ungkapnya.

Dengan menyinggung namanya, Marzuki berharap AHY mengambil tindakan dengan melakukan klarifikasi. Akan tetapi tak ada pergerakan dari AHY.

Mantan Ketua DPR itu pun merasa harus menyampaikan sikapnya karena sudah berusaha mempertanyakan namun tak ada respon.

Baca juga: Akui SBY Pencetus Nama Demokrat, Pendiri Partai: Diucapkan Langsung oleh Bapak SBY

"Karena tidak direspons, saya berbicara keras. Itu untuk menyampaikan ini sudah tidak main-main."

"Kalau fitnah ini sengaja dilakukan oleh DPP, artinya ketua umum kan terlibat."

"Kalau ketua umum terlibat saya wajib memulihkan nama baik saya," ujar Marzuki.

Meski sudah berpikir untuk menyambangi penegak hukum demi memulihkan nama baiknya, sebenarnya Marzuki masih menunggu itikad baik dari Partai Demokrat.

Tapi nasi sudah menjadi bubur, sebab ketika menunggu Marzuki justru mendapati dirinya dipecat dari partai berlambang mercy tersebut.

Marzuki juga tidak terima lantaran dalam konferensi pers dirinya disebut dipecat dengan tidak hormat karena berkhianat.

Padahal dirinya menerima Surat Keputusan dipecat karena melanggar kode etik.

"Sebenarnya saya masih menunggu, tapi tidak ada tabayyun dari pihak DPP."

"Tahu-tahu saya dipecat. Dipecat pun saya menerima SK, tetap sebagai anggota partai karena melanggar etika," jelas Marzuki.

"Tetapi dikonferensi pers dinyatakan saya dipecat dengan tidak hormat karena dituduh sebagai pengkhianat."

"Ini kan missleading antara keputusan dengan berita yang disampaikan ke publik."

"Ini memperdalam fitnah kepada saya, akhirnya saya harus menyampaikan langkah hukum," tandasnya.

Baca juga: Qodari Sebut Aturan Kuasa Tertinggi di Demokrat Cuma Akal-akalan, SBY dan AHY Tak Punya Suara?

Hubungan Marzuki Alie dengan SBY

Setelah dipecat dari Demokrat, Mantan Sekretaris Jenderal partai berlambang bintang mercy itu, Marzuki Alie, mengungkap hubungannya dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia mengaku hubungannya dengan SBY panas dingin sejak 2005 lalu.

Bahkan, saat kongres Partai Demokrat, ia tidak mau mengikuti arahan dari mendiang Ani Yudhoyono.

Baca juga: Andi Mallarangeng Minta Max Sopacua Tak Bicara Lagi soal Demokrat: Sudah Pindah Partai Emas

"Jadi hubungan saya dengan pak SBY itu panas dingin lah. (Itu mulai) Waktu 2005, (waktu) kongres saya nggak ikut arahan bu Ani (almarhumah Ani Yudhoyono)," ujar Marzuki Alie, ketika wawancara khusus dengan Tribunnews.com secara daring, Kamis (4/3/2021).

Arahan yang dimaksud Marzuki Alie adalah seputar kesepakatan dukungan sosok yang akan dijadikan ketua umum Partai Demokrat kala itu.

Menurutnya, baik SBY-Ani Yudhoyono dan pihak istana menginginkan Sutan Sukarnotomo yang menjabat posisi tersebut.

Hanya saja, Marzuki Alie ketika itu lebih memilih Hadi Utomo yang masih merupakan ipar dari SBY.

Hadi Utomo diketahui menikahi adik dari Ani Yudhoyono.

"Saya melihat pada saat itu kenapa saya dukung Hadi Utomo, karena partai ini baru dan SBY baru saja jadi presiden," terang Marzuki Alie.

"SBY jangan di-challenge oleh orang yang tidak loyal dengan dia, bahaya itu."

"Maka waktu itu saya dan kita semua sepakat pak Hadi Utomo. Tapi Pak Hadi Utomo itu tidak direstui oleh istana," jelasnya.

Baca juga: Dicecar di Mata Najwa, Jhoni Allen Akui Beri Uang Kader Demokrat yang Temui Moeldoko, Biaya Apa?

Lantas, Marzuki Alie menirukan ucapan almarhumah Ani Yudhoyono yang meminta agar Hadi Utomo tidak dijadikan orang nomor satu di partai berlambang mercy itu.

"Saya itu ditelepon oleh almarhumah bu Ani. 'Pak Marzuki, pak Hadi Utomo itu adik saya, saya tahu persis. Jangan dia jadi ketua umum, tapi tempatkanlah dia di tempat yang terhormat'. Itu pesan bu Ani," ujarnya mengulang perbincangan dahulu dengan Ani Yudhoyono.

"Tapi saya bilang, 'Bu Ani kalau dibawah ini sudah mendukung pak Hadi Utomo semua, gimana bu?'."

"Saya setelahnya itu nggak pernah ditegur lagi. Lama saya nggak ditegur, karena saya dengar laporan 'Pak, pak Marzuki itu sudah nggak ikut kita lagi', itu yang saya dengar. Ya sudah nggak apa-apa," imbuhnya.

Selepas itu, mantan Ketua DPR RI tersebut mengakui komunikasi antara dirinya dengan SBY tidak sebaik di awal pemilu yang dimenangkan Demokrat.

Dia juga mengatakan tidak pernah berkomunikasi langsung dengan SBY.

Baca juga: SBY Disebut Tak Berjasa di Demokrat, Jansen Sitindaon Langsung Beberkan 4 Peran SBY untuk Partai

Komunikasi keduanya diperantarai Ani Yudhoyono.

Bahkan saat SBY menjadi presiden, Marzuki mengaku hanya bisa berkomunikasi dengan SBY melalui ajudannya saja.

"Akhirnya sesudah itu (memang) ada komunikasi (tapi) tidak sebaik pada saat kita pemilu, pileg, pilpres, yang dengan bu Ani akrab kan."

"Pak SBY kan selalu lewat bu Ani kan, tidak pernah kita (komunikasi) langsung. Begitu presiden, kan lewat ajudannya, kadang-kadang juga lewat Bu Ani."

"Pak SBY tidak pernah langsung dia komunikasi dengan kita," katanya.

(Tribunnews.com/Vincentius Jyestha)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Laporkan AHY ke Polisi, Marzuki Alie: Untuk Memulihkan Nama Baik Saya

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Marzuki AlieAHYAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)Agus Harimurti YudhoyonoKLB Partai DemokratPemecatan Kader DemokratIsu Kudeta Partai DemokratPartai DemokratKudetaSBYSusilo Bambang YudhoyonoSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved