Isu Kudeta Partai Demokrat
Tak Hanya Moeldoko, Nama Ridwan Kamil dan Ibas Juga Muncul, Digadang Jadi Pengganti AHY di Demokrat
Kericuhan di Partai Demokrat semakin berkepanjangan usai sejumlah mantan kadernya dipecat atas tuduhan kudeta terhadap kepemimpinan AHY.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Ketentuan ini sudah diatur dalam Undang-undang (UU) Nomor 2 tahun 2011 tentang Perubahan atas UU Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik.
"Jangan baper. Apalagi yang kami dengar, ada yang sampai menangis-nangis," ujarnya.
Baca juga: Berkali-kali Puji Jhoni Allen Sakti, Demokrat Ungkap Perkataan SBY sebelum Pemecatan
Masuknya Nama Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tiba-tiba saja diisukan masuk dalam bursa pengganti AHY versi kubu KLB.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu disebut masuk dalam salah satu kandidat ketua partai menurut kubu KLB.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu mantan kader Demokrat, Darmizal yang ikut dipecat bersama Jhoni Allen, 26 Februari 2021.
Selain Ridwan Kamil, nama-nama tokoh publik lainnya juga disebutkan.
Misalnya, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, Gubernur Jabar Ridwan Kamil hingga Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.
"Beberapa nama muncul diwacanakan para kader pemilik suara, antara lain Edhie Baskoro Yudhoyono, Ridwal Kamil Gubernur Jabar, Pak Isran Noor, Gubernur Kaltim. Ada juga Hasnaeni yang sudah jadi Ketum Partai Emas," ujar Darmizal.
Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Asep Wahyuwijaya merespons masuknya nama Ridwan Kamil salam bursa calon Ketum Demokrat versi KLB.
Asep berkeyakinan Gubernur Jabar itu tak akan mau terseret pusaran konflik internal Partai Demokrat.
"Kalau saya secara pribadi, yakin seyakin-yakinnya bahwa tidak mungkin Kang RK mau masuk ke dalam pusaran tetabuhan para politisi liar itu. Kenapa mereka jadi semakin kerasukan saja ya," ucap Asep saat dihubungi via telepon seluler, Rabu (3/3/2021).
Keyakinan Asep selaras dengan pernyataan Ridwan Kamil yang memilih fokus mengurus Jabar ketika disinggung perihal peluang menjadi pengurus Partai Golkar.
"Saya denger Kang RK (Ridwan Kamil) itu ditawarin jadi pimpinan partai di Jabar saja enggak mau, apalagi di-fait accompli. Jadi, Insya Allah, saya yakin Kang Emil tidak akan terjebak," ujarnya.
Baca juga: Sebut KLB Demokrat Harus Seizin SBY, Andi Arief: Menko Polhukam, Depkumham Apakah Hormati Partai

Dinilai Pengalihan Isu