Isu Kudeta Partai Demokrat
Disinggung soal Iuran Kader Partai Demokrat, Jansen Sitindaon: Itulah Terjemahan dari Kenclengan
Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon tanggapi tudingan Partai Demokrat menarik iuran para kadernya.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon tanggapi tudingan Partai Demokrat menarik iuran para kadernya.
Dilansir TribunWow.com, Jansen mengakui bahwa memang ada iuran yang dilakukan.
Hanya saja menurutnya, hal itu disebut sebagai bentuk kenclengan.
Hal itu disampaikan dalam acara Mata Najwa, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Andi Mallarangeng Minta Max Sopacua Tak Bicara Lagi soal Demokrat: Sudah Pindah Partai Emas
Baca juga: SBY Disebut Tak Berjasa di Demokrat, Jansen Sitindaon Langsung Beberkan 4 Peran SBY untuk Partai
"Tadi Bang Jhoni (Allen Marbun) menyampaikan soal iuran fraksi," ujar Jansen.
"Kenapa ada iuran fraksi? Itulah terjemahan dari kenclengan," jelasnya.
Menurutnya kebijakan tersebut bukan tanpa alasan.
Dikatakannya bahwa kenclengan tersebut digunakan untuk membangun sebuah kantor Partai Demokrat di pusat.
Pasalnya tidak memungkiri bahwa Partai Demokrat belum mempunyai bangunan permanen untuk dijadikan sebagai kantor.
"Saya baru bertanya ke DPP soal ini dan saya pengurus waktu itu. Ini untuk pengadaan kantor dewan pimpinan pusat (DPP) Partai Demokrat," jelas Jansen.
"10 tahun Bang Jhoni jadi eksekutif partai paling tinggi, 10 tahun itu juga DPP Partai Demokrat ngontrak dari satu jalan ke jalan yang lain, apa itu tidak malu?"
Baca juga: Akui Jhoni Allen Jago Rencanakan Kudeta Demokrat Bersama Moeldoko, Jansen Sitindaon: Takut Kualat
Meski begitu, dalam pengadaan kantor DPP, menurut Jansen tidak sepenuhnya membebankan kepada kader di daerah, melainkan juga ditambah dengan uang yang ada di pusat.
"Itulah kita beli untuk pertama kali kantor Partai Demokrat. Sejak 2016 itu menjadi permanen," ungkapnya.
"Artinya sejak 2001 sampai 2016, 15 tahun Partai Demokrat berdiri itulah pertama kali kita semua kader Partai Demokrat punya kantor permanen," imbuh Jansen.
Lebih lanjut, program kenclengan tersebut dikatakan Jansen sudah tidak lagi diteruskan setelah berdirinya kantor DPP Partai Demokrat pada tahun 2015.
"Kalau sekarang sudah enggak jalan, karena kantornya sudah ada," tegasnya menutup.
Simak videonya mulai menit ke- 9.35:
Jansen Sitindaon Beberkan 4 Peran SBY untuk Partai
Sebelumnya dalam kesempatan sama, Jansen Sitindaon juga tanggapi pernyataan yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak memiliki kontribusi, atau tidak berjasa untuk partai berlambang bintang mercy tersebut.
Dilansir TribunWow.com, Jansen mengatakan setidaknya ada empat kontribusi yang sudah dilakukan oleh SBY untuk Partai Demokrat.
Pertama menurut Jansen, SBY merupakan pencetus nama Partai Demokrat setelah berganti dari nama awal adalah Partai Nasionalis Bersatu (PNB).
Baca juga: Jansen Sampai Bersumpah saat Debat dengan Max Sopacua soal Penetapan AHY sebagai Ketum Demokrat
"Benar atau tidak, tolong bantah saya, pertama nama partai ini menjadi nama partai Demokrat itu berasal dari Pak SBY," ujar Jansen.
"Dulu ketika Om Vence (Rumangkang) menginisiasi ini namanya awalnya adalah Partai Nasionalis Bersatu (PNB)," jelasnya.
Selain memberikan nama, SBY disebut menciptakan lagu mars Partai Demokrat.
Termasuk juga logo dari Partai Demokrat yang berbentuk bintang bersinar tiga arah tersebut.
"Keempat, tiap partai punya platform, punya ideologi, itulah yang kemudian dituangkan dalam manifesto partai politik," ungkapnya.
"Manifesto partai politik Partai Demokrat yang sekarang dikenal dengan nasionalis religius dengan segala macam bentuk turunannya itu, itu yang menciptakan Pak SBY."
"Inilah empat pilar partai," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)