Isu Kudeta Partai Demokrat
Jansen Sampai Bersumpah saat Debat dengan Max Sopacua soal Penetapan AHY sebagai Ketum Demokrat
Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon terlibat adu argumen dengan mantan politisi Demokrat, Max Sopacua.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon terlibat adu argumen dengan mantan Wakil Ketua Umum Demokrat, Max Sopacua.
Momen tersebut terjadi dalam acara Mata Najwa, Rabu (3/3/2021).
Dilansir TribunWow.com, keduanya berdebat soal penetapan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum Partai Demokrat pada kongres 2020 lalu.

Baca juga: Mengaku Masih Kader meski Sudah Dipecat, Jhoni Allen: Hati Saya Demokrat, Bukan Hanya Bajunya
Baca juga: Sebut Nama Petinggi Demokrat yang Memfitnahnya, Marzuki Alie: Saya Nggak Tahu Apa-apa, demi Allah
Dalam kesempatan itu, Jansen awalnya menjawab tudingan bahwa pada kongres V tidak membuka pencalonan calon ketua umum.
Meski begitu tidak dipungkiri bahwa memang hanya AHY yang mendaftarkan diri.
"Googling sekarang, dibuka apa tidak pencalonan ketika itu, yang daftar memang cuman Mas AHY, tidak ada kandidat yang lain," ujar Jansen.
"Harusnya ribut-ributnya ini itu di Januari-Februari tahun lalu, karena di Maret itu ada kongres," imbuhnya.
"Ini sekarang baru satu tahun, kita ribut soal KLB (kongres luar biasa)."
Menanggapi hal itu, Max Sopacua menyebut bahwa pembukaan pencalonan calon ketua umum sama saja bohong.
Pasalnya sudah ada pernyataan bahwa AHY akan didukung penuh 100 persen untuk menjadi ketua umum.
"Pencalonan itu yang dibilang dibuka, itu memerlukan dukungan, setelah dibaca bahwa AHY didukung 100 persen, kapan lagi calon ini mau masuk," kata Max Sopacua.
"Sehingga tertutuplah lubang. Indikasinya tidak dibuka bos, kalau dibuka tidak akan ada statemen 100 persen mendukung," imbuhnya.
Baca juga: Sebut KLB Demokrat Harus Seizin SBY, Andi Arief: Menko Polhukam, Depkumham Apakah Hormati Partai
Max Sopacua mengaku sudah mengerti permainan-permainan di tubuh Demokrat.
Dirinya juga menyinggung saat Kongres di Bali yang menetapkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum menggantikan Anas Urbaningrum.
Termasuk kongres 2015 di Surabaya yang hanya memunculkan nama SBY sebagai calon tunggal.