Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Bongkar Bocoran dari KSP, Pengamat Prediksi Kudeta Demokrat Sejak 2019: Ingin Maju Pilpres 2024

Pengamat Politik, Ujang Komarudin sudah menduga adanya rencana kudeta Partai Demokrat sejak 2019 lalu.

Capture YouTube Kompas TV
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai Demokrat akan sulit masuk dalam koalisi, dalam acara Dua Arah, Senin (6/7/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Ujang Komarudin sudah menduga adanya rencana kudeta Partai Demokrat sejak 2019.

Dilansir TribunWow.com, Ujang menyebut ada oknum kubu pemerintah yang memang ingin mencalonkan diri di Pilpres 2024.

Karena itulah, rencana kudeta Demokrat sudah diketahui Ujang sejak 2019.

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTUbe tvOneNews, Rabu (3/3/2021).

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memperingatkan upaya kudeta yang diklaim hendak dilakukan pihak luar kepada partainya, Rabu (24/2/2021).
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memperingatkan upaya kudeta yang diklaim hendak dilakukan pihak luar kepada partainya, Rabu (24/2/2021). (Kolase (Capture YouTube Partai Demokrat) dan (Instagram/@pdemokrat))

Baca juga: Minta Jhoni Allen Tak Baper Dipecat Sepihak oleh Demokrat, Herzaky Mahendra: Ada yang Sampai Nangis

Baca juga: Minta Kader Demokrat Tidak Takut Dipecat, Jhoni Allen Sindir AHY: Di Puncak, tapi Tak Pernah Mendaki

Sejak awal isu kudeta Demokrat mencuat, Ujang sudah menduga permasalahan ini bakal berlangsung lama.

"Saya sudah katakan ini tidak akan selesai, akan panjang persoalannya," kata Ujang.

"Karena ketika kudeta itu tidak berhasil maka permainan akan lama."

"Dia akan main remang-remang, tersembunyi, kucing-kucingan, bahkan sekarang terang-terangan."

"Akan mengadakan KLB (Konferensi Luar Biasa) meski tidak tahu suaranya dari mana," sambungnya.

Karena itu, Ujang menyebut partai politik harus dilindungi dari intervensi kekuasaan.

Ia mengatakan, partai politik lah yang memersiapkan calon pemimpin bangsa.

Baca juga: Jhoni Allen Sebut Demokrat Otoriter, Herzaky: Nyanyian Sumbang dari Para Mantan Kader yang Dipecat

Baca juga: Selain Moeldoko, Ridwan Kamil Masuk Calon Ketum Demokrat Versi Pro KLB, Pengamat: Akan Terjebak

Karena itu, partai politik harus dilindungi sebaik mungkin.

"Yang menjadi titik penting bagi kita adalah bagaimana menjaga partai ini," ucap Ujang.

"Jangan sampai apa pun partai politiknya diintervensi kekuasaan."

"Ini yang sekarang terjadi, kita ingin memerbaiki partai politik."

"Partai politik ini hulu dari semua kepentingan bangsa. Dia menyiapkan kader kepemimpinan bangsa," lanjutnya.

Terkait hal itu, Ujang lantas membongkar bocoran yang didapatkannya dari seorang anggota Kantor Staf Presiden (KSP).

Sejak 2019 lalu, Ujang mengaku sudah mengetahui ada pihak pemerintah yang mengincar kursi calon presiden 2024.

"Kalau partai politiknya dirusak, dipecah belah maka kepemimpinan bangsa akan rusak," kaya Ujang.

"Saya 2019 lalu dapat bocoran, saya diskusi dengan teman di KSP."

"Mohon maaf saya sampaikan, bahwa memang yang dituduhkan oknum kekuasaan memang berkeinginan maju di Pilpres 2024."

"Jadi oleh karena itu ada skenario Partai Demokrat," tukasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-4.27:

Jhoni Allen: SBY Tak Berdarah-darah

Sebelumnya, Jhoni Allen Marbun, sampai bersumpah menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak berperan membangun partai berlogo bintang mercy itu.

Dilansir TribunWow.com, Jhoni bahkan menyebut Demokrat kini erat dengan citra partai dinasti.

Pasalnya, menurut Jhoni, SBY terus menurunkan jabatan di Demokrat pada kedua anak kandungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Baca juga: Dipecat Demokrat, Jhoni Allen: Demi Tuhan Saya Bersaksi, SBY Tak Berkeringat Apalagi Berdarah-darah

Baca juga: Sebut SBY Hanya Sumbang Rp 100 Juta saat Awal Gabung Demokrat, Jhoni Allen: Tidak Berkeringat

Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Bang MA Official, Senin (1/3/2021).

"Partai Demokrat dicap sebagai partai dinasti sejak KLB pertama di Bali, 2013," ujar Jhoni.

"Di mana Bapak SBY menjadi ketua umum dan anak kandungnya, Edhie Baskoro Yudhoyono sebagai sekretaris jenderal Partai Demokrat."

Jhoni berpendapat, partai dinasti seperti yang terjadi di Demokrat baru pertama kali terjadi di dunia.

Tak hanya itu, Jhoni juga menyebut SBY telah mengkhianati fakta sejarah.

Jhoni mengatakan, para pendiri serta senior Demokratlah yang berjuang membangun partai.

"Ini baru pertama kali di Indonesia, bahkan di dunia, di mana pengurus partai politik, SBY ketua umum dan anaknya sebagai sekretaris jenderal," ujar Jhoni.

"Sebenarnya SBY telah melakukan pengingkaran kepada fakta sejarah lahirnya Partai Demokrat."

"Fakta sejarah yang benar, sejak Partai Demokrat diaktakan notaris oleh 99 pendiri partai di Jakarta."

"Kemudian gayung bersambut, bermunculan para pendiri Partai Demokrat di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia," lanjutnya.

Baca juga: Ingatkan Momen SBY Lawan Anas Urbaningrum, Pengamat Politik Samakan Masa AHY: Banyak Kericuhan

Baca juga: Dipecat Demokrat, Marzuki Alie Ngaku Sempat WA SBY soal Kudeta tapi Tak Ada Balasan: Saya kan Marah

Jhoni melanjutkan, kala itu, dirinya turut memperjuangkan Demokrat hingga berhasil menjadi peserta Pemilu 2004.

Ia turut mengapresiasi kader Demokrat di seluruh daerah di Indonesia yang ikut berjuang.

"Mereka bahu membahu berjuang meloloskan verifikasi KPU sehingga Partai Demokrat menjadi partai peserta Pemilu 2004," kata Jhoni.

"Saya dan para pendiri beserta para senior partai adalah pelaku sejarah Partai Demokrat."

"Saya menyatakan bahwa di dalamnya perjuangan para kader dari Sabang sampai Merauke bersusah payah, bekerja keras tidak mengenal lelah dan waktu untuk bekerja bersama-sama meloloskan Partai Demokrat pada verifikasi KPU."

"Sehingga menjadi peserta Pemilu 2004," sambungnya.

Namun di antara pendiri serta kader Demokrat yang berjuang, menurut Jhoni, SBY sama sekali tak terlibat.

Ia bahkan sampai bersumpah menyebut SBY berbohong saat mengaku berdarah-darah memerjuangkan Demokrat.

"Demi Tuhan saya bersaksi bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan," tukasnya. (TribunWow.com)

Tags:
Kantor Staf Presiden (KSP)Pilpres 2024Partai DemokratKudetaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Moeldoko
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved